Pelaku dan Korban Bullying di Thamrin City Beda Sekolah

Selasa, 18 Juli 2017 - 19:06 WIB
Pelaku dan Korban Bullying...
Pelaku dan Korban Bullying di Thamrin City Beda Sekolah
A A A
JAKARTA - Setelah diperiksa intensif di Mapolsektro Tanah Abang Jakarta Pusat, diketahui kalau antara pelaku dan korban beda sekolah. Mereka adalah teman sepermainan yang membentuk kelompok atau geng bermain.

Wakapolsek Metro Tanah Abang, Kompol Eko Prasetyo menyebutkan jika pelaku bullying kepada siswi SD di Thamrin City, Tanah Abang, Jakarta Pusat, berasal dari 6 sekolah berbeda di Kawasan Jakarta Pusat.

"Pelakunya berasal dari 6 sekolah yang ada di Jakarta Pusat, diantaranya ada 2 sekolah SMP dan 4 SD," kata Eko di Mapolsek Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (18/7/2017).

Menurutnya, Korban dan pelaku ini merupakan teman bermain dan membentuk kelompok bermain. ‎"Mereka (sama korban) membentuk kelompok yang kita sebut geng bermain. Mereka juga menerapkan etika-etika sendiri yang berlaku di geng tersebut," ujarnya.

Meski begitu, Eko enggan menjelaskan kronologis kejadian berikut penyebab pemicu perseteruan hinga terjadi aksi bullying ini. "Sedang masuk materi penyelidikan sekarang sedang proses nanti akan kami sampaikan kemudian," ucapnya.

‎Ketika disinggung apakah mereka kerap berkumpul di Thamrin City, Eko menjelaskan jika anak-anak ini belum sampai pada tahap tersebut. "Sebagian besar mengaku kepada orang tuanya saat itu sedang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler," katanya.

‎Meski tak bisa menyampaikan secara detail kasus tersebut, namun pihaknya tetap menegaskan jika proses penyidikan tetap berlangsung hingga ada kesepakatan akhir nanti.

‎"Penyidikan tetap profesional, namun usaha-usaha diluar peradilan tetap kami upayakan, kami adopsi dalam proses penyidikan tersebut," katanya.

Sementara itu, hingga saat ini, polisi masih meminta keterangan beberapa saksi anak, termasuk orang tua, dan pihak sekolah. ‎"Para pelaku sedang menjalani proses pemeriksaan semuanya," tambah Kanit Reskrim Polsek Tanah Abang, Mustakim.

‎Adapun siswa yang diduga pelaku yang kini dipanggil ke Polsekta Metro Tanah Abang ada sembilan anak yang terdiri dari dua orang laki-laki dan tujuh perempuan. ‎"Inisial enggak bisa kami sebutkan. Ada yang di bawah 12 tahun ada yang di atas 12 tahun," katanya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0685 seconds (0.1#10.140)