Tol Jakarta Cikampek Macet Parah, Jasa Marga Sarankan Lewat Jalur Arteri

Senin, 17 Juli 2017 - 16:26 WIB
Tol Jakarta Cikampek...
Tol Jakarta Cikampek Macet Parah, Jasa Marga Sarankan Lewat Jalur Arteri
A A A
BEKASI - PT Jasa Marga menyarankan pengguna ruas tol Jakarta-Cikampek untuk menggunakan jalan arteri bila terjadi kemacetan. Pasalnya, saat ini ruas Tol Jakarta Cikampek kerap mengalami kemacetan parah imbas dari proyek pembangunan Jakarta elevated II dan LRT di Tol Jakarta-Cikampek.

”Kami tidak bisa berlakukan rekayasa lalu lintas seperti contraflow, karena jalur dari arah Jakarta dan Cikampek juga dalam kondisi ramai,” ujar Kepala Humas Jasa Marga Cabang Tol Jakarta-Cikampek, Handoyono, pada Senin (17/7/2017).

Untuk itu, lanjut Handoyono, untuk mengantisipasi kemacetan harus lewat jalur arteri. Menurutnya, terkait pembatasan kendaraan berat di ruas tol Jakarta-Cikampek, PT Jasa Marga tidak bisa berbuat apapun. Sebab, kewenangan hal tersebut berada di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk mengambil kebijakan tersebut.

Handoyono menjelaskan, ada sembilan titik penyempitan lajur di ruas tol Jakarta-Cikampek. Penyempitan ini akibat proyek pembangunan tol layang Jakarta-Cikampek II (elevated) yang berada di median jalan.”Ada Sembilan titik rawan pemicu kemacetan,” ungkapnya.

Sembilan titik penyempitan lajur itu berada di KM 25+400 (Cibitung), KM 26+200 (Cibitung), KM 27+50 (Cibitung), KM 28+000 (Cibitung), KM 29+700 (Cikarang Utama), KM 31+800 (Cikarang Barat), KM 33+100 (Cikarang Barat), KM 36+750 (Cibatu) dan KM 37+400 (Cikarang Timur).

Handoyono meuturkan, sejak Kamis, 6 Juli 2017 lalu pembangunan tol layang sepanjang 36 kilometer ini telah dimulai. Pembongkaran jalan mengakibatkan penyempitan ruas tol karena lajur empat atau cepat digunakan sebagai akses alat berat.

Untuk itu, lanjut dia, PT Jasa Marga meminta kepada pengendara untuk memperhatikan lokasi penyempitan lajur yang dilakukan petugas melalui rekayasa marka dengan pengalihan lajur empat ke lajur tiga dan seterusnya. Bahkan, telah membangun lajur baru di bahu jalan.

PT Jasa Marga meminta maaf atas kepadatan yang terjadi selama proses pembangunan, dan akan memaksimalkan pelayanan bagi pengguna jalan yang membutuhkan. Guna meminimalisir kepadatan lalu lintas, pelaksanaan telah dibantu konsultan manajemen konstruksi. Tujuannya, untuk mengintegrasi kegiatan pekerjaan, metode pelaksanaan pekerjaan, mengkomunikasikan kegiatan mengganggu lalu lintas seperti mobilisasi material, alat berat, dan girder jembatan.

Asisten Wakil Presiden Komunikasi Perusahaan PT Jasa Marga Tbk, Dwimawan Heru mengimbau kepada pengguna jalan untuk dapat mengantisipasi perjalanan dan bila kepadatan tidak terelakkan, maka pengguna jalan dapat menggunakan jalur alternatif.

Dia menjelaskan, jalur alternatif menuju Bekasi atau Cikampek yang digunakan adalah pengguna jalan dari arah Jakarta via Jalan Tol Dalam Kota/Jalan Tol Jakarta Cikampek dapat keluar di Gerbang Tol Jatiwaringin/Jatibening. ”Antisipasinya lewat jalan arteri,” ucapnya.

Selanjutnya, pengendara melewati jalur arteri Kalimalang atau dapat menggunakan akses jalan tol kembali melalui GT Bekasi Barat, Bekasi Timur, Tambun dan seterusnya. Pengguna jalan dari arah Jakarta dari Jakarta Outer Ring Road (JORR) dapat keluar di Gerbang Jatiwarna/Jatiasih.

Selanjutnya, melewati jalur arteri Bekasi atau dapat menggunakan akses jalan tol kembali melalui GT Bekasi Barat, Bekasi Timur, Tambun dan seterusnya. Kondisi kepadatan di tol Jakarta – Cikampek akan terus berlanjut hingga tahun 2019 mendatang.”Setelah selesai, kemacetan bisa terurai,” katanya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6391 seconds (0.1#10.140)