Dibantu Tongkat dan Kursi Roda, Nenek Yuliah Bersikeras Pergi Haji
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Keinginan kuat seorang perempuan lanjut usia (lansia) bernama Yuliah (78) untuk menunaikan ibadah haji tahun ini membuat keluarga merasa cemas. Maklum, saat ini kaki kanan nenek Yuliah belum bisa berjalan sempurna karena baru selesai menjalani operasi berat akibat terjatuh di rumahnya.
Sebenarnya pihak keluarga telah mencoba membujuk nenek Yuliah agar menunda keberangkatan tahun ini. Namun keinginan nenek Yuliah
untuk berangkat ke Tanah Suci tidak dapat dibendung lagi. Kerinduan sang nenek mencium kakbah mengalahkan kondisi fisiknya.
"Ibu (Yuliah) keinginannya keras mau berangkat haji tahun ini, padahal kondisi kakinya masih masa penyembuhan, baru selesai dioperasi karena jatuh di rumah. Tulang dan saraf kakinya ada yang bergeser, jadi sekarang kalau jalan dibantu tongkat dan kursi roda," tutur Sundari (57), putri Yuliah saat dijumpai seusai vaksinasi jamaah haji di RS Aria Sentra Medika (Soeroso), Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel), Jumat (14/7/2017).
Nenek Yuliah tinggal bersama anaknya di Jalan Bakti Ujung, Nomor 29, Kedaung, Pamulang. Dia dikaruniai tujuh orang anak dengan sembilan cucu, Sedangkan suaminya telah lama meninggal akibat sakit.
Pihak keluarga telah berkoordinasi dengan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) serta Kementerian Agama (Kemenag) Tangsel mengenai kondisi nenek Yuliah. Hasilnya, akan disiapkan tim pendamping khusus bagi nenek Yuliah saat menjalani ritual ibadah haji di Tanah Suci.
"Kami khawatir sama kondisi ibu, makanya terakhir kita konsultasi sama penyelenggara haji, akhirnya disepakati akan ada pendamping khusus buat ibu, sekaligus disiapkan tongkat dan kursi roda," kata Sundari.
Sebenarnya nenek Yuliah sudah pernah ke Tanah Suci. Pada 2016 lalu, dengan bermodalkan tabungan yang disisihkan dari pemberian anak-anak, nenek Yuliah mampu membiayai perjalanan umrahnya. Sama halnya dengan ibadah haji tahun ini, total biaya haji sekitar Rp33 juta diperolehnya dari tabungan pribadi yang dikumpulkan sejak lama.
"Nenek nabung sendiri, kalau dikasih (uang) sama anak-anak ya dikumpulin. Dari dulu pengennya pergi ke Tanah Suci, nggak punya keinginan lain. Nenek sudah pasrah dan ikhlas kalau memang terjadi apa-apa di sana," ungkap nenek Yuliah.
Bergabung dalam kelompok terbang (kloter) 35, nenek Yuliah dijadwalkan berangkat pada 13 Agustus 2017. Tidak ada persiapan khusus dari nenek Yuliah selain niat yang kuat untuk menunaikan rukun Islam kelima itu.
Sebenarnya pihak keluarga telah mencoba membujuk nenek Yuliah agar menunda keberangkatan tahun ini. Namun keinginan nenek Yuliah
untuk berangkat ke Tanah Suci tidak dapat dibendung lagi. Kerinduan sang nenek mencium kakbah mengalahkan kondisi fisiknya.
"Ibu (Yuliah) keinginannya keras mau berangkat haji tahun ini, padahal kondisi kakinya masih masa penyembuhan, baru selesai dioperasi karena jatuh di rumah. Tulang dan saraf kakinya ada yang bergeser, jadi sekarang kalau jalan dibantu tongkat dan kursi roda," tutur Sundari (57), putri Yuliah saat dijumpai seusai vaksinasi jamaah haji di RS Aria Sentra Medika (Soeroso), Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel), Jumat (14/7/2017).
Nenek Yuliah tinggal bersama anaknya di Jalan Bakti Ujung, Nomor 29, Kedaung, Pamulang. Dia dikaruniai tujuh orang anak dengan sembilan cucu, Sedangkan suaminya telah lama meninggal akibat sakit.
Pihak keluarga telah berkoordinasi dengan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) serta Kementerian Agama (Kemenag) Tangsel mengenai kondisi nenek Yuliah. Hasilnya, akan disiapkan tim pendamping khusus bagi nenek Yuliah saat menjalani ritual ibadah haji di Tanah Suci.
"Kami khawatir sama kondisi ibu, makanya terakhir kita konsultasi sama penyelenggara haji, akhirnya disepakati akan ada pendamping khusus buat ibu, sekaligus disiapkan tongkat dan kursi roda," kata Sundari.
Sebenarnya nenek Yuliah sudah pernah ke Tanah Suci. Pada 2016 lalu, dengan bermodalkan tabungan yang disisihkan dari pemberian anak-anak, nenek Yuliah mampu membiayai perjalanan umrahnya. Sama halnya dengan ibadah haji tahun ini, total biaya haji sekitar Rp33 juta diperolehnya dari tabungan pribadi yang dikumpulkan sejak lama.
"Nenek nabung sendiri, kalau dikasih (uang) sama anak-anak ya dikumpulin. Dari dulu pengennya pergi ke Tanah Suci, nggak punya keinginan lain. Nenek sudah pasrah dan ikhlas kalau memang terjadi apa-apa di sana," ungkap nenek Yuliah.
Bergabung dalam kelompok terbang (kloter) 35, nenek Yuliah dijadwalkan berangkat pada 13 Agustus 2017. Tidak ada persiapan khusus dari nenek Yuliah selain niat yang kuat untuk menunaikan rukun Islam kelima itu.
(thm)