H-2 Lebaran, 120 Ribu Pemudik Lintasi Tol Japek
A
A
A
BEKASI - PT Jasa Marga (Persero) Tbk memperkirakan puncak arus mudik di ruas Tol Jakarta-Cikampek (Japek) terjadi H-2 lebaran 2017 atau Jumat 23 Juni. Lonjakan pemudik dengan menggunakan roda empat tersebut mulai terjadi sejak H-7 Lebaran beberapa waktu lalu.
"Puncak arus mudik bakal terjadi H-2 lebaran, kami perkirakan yang melintas sebanyak 120 ribu kendaraan. Dan lonjakan itu bakal terjadi mulai Kamis (22/6) malam," ujar Humas PT Jasa Marga Cabang Jakarta–Cikampek, Handoyono di Bekasi, Kamis (22/6/2017).
Lonjakan itu mulai terjadi sejak Rabu 21 Juni sekitar 105.375 kendaraan masuk dan Kamis (22/6) sekitar 114.182 kendaraan. Data tersebut tercatat sebagaimana kendaraan yang melintas melalui Gerbang Tol Cikarang Utara di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Sementara PT Jalan tol Lingkarluar Jakarta (JLJ) memprediksi puncak arus mudik di ruas jalan tol yang dikelolanya terjadi pada H-2 Lebaran. Volume lalu lintas kendaraan pada puncak arus mudik diperkirakan mencapai 483 ribu dan akan terus bertambah hingga Jumat.
"Dari semua kendaraan tersebut, sekitar 80% menuju ke ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Kami prediksi kenaikanya mencapai 13%. Lonjakan pemudik ini terus bertambah dibandingkan tahun lalu," kata Direktur Utama PT JLJ, Ricky Distawardhana.
Untuk itu, kata dia, pihaknya fokus pada simpang susun Cikunir. Karena simpang tersebut merupakan pusat pertemuan arus kendaraan dari berbagai titik seperti seperti Cawang, Jatiasih, Pondok Indah, Tanjung Priok menuju ke Cikampak dan Bandung via tol Jakarta-Cikampek.
Menurut dia, apabila terjadi kepadatan di jalur itu, maka akan dilakukan buka tutup dari Tanjung Priok. Sehingga, akan diprioritaskan dari Jakarta maupun Jatiasih menuju ke Cikampek. "Kami juga menyiapkan pengalihan arus lalu lintas dengan rekayasa lalu lintas," ungkapnya.
Sedangkan pemudik yang menggunakan kendaran mulai melintasi di jalur mudik simpang Bekasi Cyber Park (BCP). Tercatat setiap harinya mencapai 7000 sepeda motor pemudik yang melintasi Bekasi menuju jalur Pantai Utara (Pantura) dengan tujuan Jawa Barat dan Jawa Tengah.
"Hingga H-4 Lebaran, tercatat sekitar 16 ribu kendaraan roda dua melintas," kata Kasat Lantas Polres Metro Bekasi Kota, AKBP I Nengah Adi Putro.
Menurutnya, puncak arus mudik terjadi Kamis (22/6) malam hingga H-2 yang jatuh pada Jumat 23 Juni.
Pantauan KORAN SINDO, ruas Tol Jakarta-Cikampek dipastikan bakal dipadati kendaraan saat arus mudik dan balik Lebaran. Tol ini padat karena sebagai jalur salah satu perlintasan pemudik dari arah Jakarta ke Cikampek hingga Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Saat arus mudik, simpul kepadatan biasanya terjadi di titik pertemuan antara kendaraan yang datang dari arah Jakarta (barat) dengan kendaraan yang baru masuk ke ruas tol tersebut. Sebab, ada 14 titik pertemuan kendaraan menuju jalur utama atau ramp on di ruas tol Jasa Marga cabang Jakarta-Cikampek ini.
Ke-14 titik itu misalnya di daerah Jatiwaringin pada KM 4+600, ruas tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Cikunir pada KM 10+200, Bekasi Barat di KM 13+500, Bekasi Timur KM 16+600, Grand Wisata Tambun di KM 21+600, Cibitung di KM 25.
Lalu Cikarang Selatan di KM 31+400, Cibatu di KM 34+800, Delta Mas di KM 37+200, Pasir Tanjung 40+200, Karawang Barat di KM 47+400, Karawang Timur di KM 54+600, Klari di KM 57+800 dan Cikampek 68+200. Sementara jumlah ramp on di jalur sebaliknya juga sama.
Ada 14 ramp on di jalan tol yang memiliki panjang sekitar 73 kilometer ini. Tol ini membentang dari daerah Cawang, Jakarta Timur hingga Purwakarta. Terdapat 19 gerbang tol yang tersebar di empat daerah ini yaitu Jakarta Timur, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang hingga Purwarkarta.
Adapun gerbang tolnya adalah Cawang, Halim, Pondok Gede Barat, Pondok Gede Timur, Cikunir, Bekasi Barat, Bekasi Timur, Tambun, Cibitung, Cikarang Utama, Cikarang Barat, Cibatu, Cikarang Timur, Karawang Barat, Karawang Timur, Dawuan, Kalihurip, Cikampek, dan Cikopo.
Meski ada 14 ramp on, namun tidak seluruhnya menjadi simpul kepadatan kendaraan. Simpul kepadatan biasanya terjadi di Jakarta Outer Ring Road (JORR) Cikunir pada KM 10+200. Di ruas jalan ini, arus lalu lintas sangat padat karena menjadi pertemuan kendaraan yang datang dari dua arah.
Di ataranya dari dari Tanjung Priok, Jakarta Utara dan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Di titik ini kemacetan bisa mengular hingga lima kilometer lebih. Padahal ruas tol ini memiliki enam lajur dengan satu lajurnya dikhususkan untuk keadaan darurat.
"Puncak arus mudik bakal terjadi H-2 lebaran, kami perkirakan yang melintas sebanyak 120 ribu kendaraan. Dan lonjakan itu bakal terjadi mulai Kamis (22/6) malam," ujar Humas PT Jasa Marga Cabang Jakarta–Cikampek, Handoyono di Bekasi, Kamis (22/6/2017).
Lonjakan itu mulai terjadi sejak Rabu 21 Juni sekitar 105.375 kendaraan masuk dan Kamis (22/6) sekitar 114.182 kendaraan. Data tersebut tercatat sebagaimana kendaraan yang melintas melalui Gerbang Tol Cikarang Utara di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Sementara PT Jalan tol Lingkarluar Jakarta (JLJ) memprediksi puncak arus mudik di ruas jalan tol yang dikelolanya terjadi pada H-2 Lebaran. Volume lalu lintas kendaraan pada puncak arus mudik diperkirakan mencapai 483 ribu dan akan terus bertambah hingga Jumat.
"Dari semua kendaraan tersebut, sekitar 80% menuju ke ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Kami prediksi kenaikanya mencapai 13%. Lonjakan pemudik ini terus bertambah dibandingkan tahun lalu," kata Direktur Utama PT JLJ, Ricky Distawardhana.
Untuk itu, kata dia, pihaknya fokus pada simpang susun Cikunir. Karena simpang tersebut merupakan pusat pertemuan arus kendaraan dari berbagai titik seperti seperti Cawang, Jatiasih, Pondok Indah, Tanjung Priok menuju ke Cikampak dan Bandung via tol Jakarta-Cikampek.
Menurut dia, apabila terjadi kepadatan di jalur itu, maka akan dilakukan buka tutup dari Tanjung Priok. Sehingga, akan diprioritaskan dari Jakarta maupun Jatiasih menuju ke Cikampek. "Kami juga menyiapkan pengalihan arus lalu lintas dengan rekayasa lalu lintas," ungkapnya.
Sedangkan pemudik yang menggunakan kendaran mulai melintasi di jalur mudik simpang Bekasi Cyber Park (BCP). Tercatat setiap harinya mencapai 7000 sepeda motor pemudik yang melintasi Bekasi menuju jalur Pantai Utara (Pantura) dengan tujuan Jawa Barat dan Jawa Tengah.
"Hingga H-4 Lebaran, tercatat sekitar 16 ribu kendaraan roda dua melintas," kata Kasat Lantas Polres Metro Bekasi Kota, AKBP I Nengah Adi Putro.
Menurutnya, puncak arus mudik terjadi Kamis (22/6) malam hingga H-2 yang jatuh pada Jumat 23 Juni.
Pantauan KORAN SINDO, ruas Tol Jakarta-Cikampek dipastikan bakal dipadati kendaraan saat arus mudik dan balik Lebaran. Tol ini padat karena sebagai jalur salah satu perlintasan pemudik dari arah Jakarta ke Cikampek hingga Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Saat arus mudik, simpul kepadatan biasanya terjadi di titik pertemuan antara kendaraan yang datang dari arah Jakarta (barat) dengan kendaraan yang baru masuk ke ruas tol tersebut. Sebab, ada 14 titik pertemuan kendaraan menuju jalur utama atau ramp on di ruas tol Jasa Marga cabang Jakarta-Cikampek ini.
Ke-14 titik itu misalnya di daerah Jatiwaringin pada KM 4+600, ruas tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Cikunir pada KM 10+200, Bekasi Barat di KM 13+500, Bekasi Timur KM 16+600, Grand Wisata Tambun di KM 21+600, Cibitung di KM 25.
Lalu Cikarang Selatan di KM 31+400, Cibatu di KM 34+800, Delta Mas di KM 37+200, Pasir Tanjung 40+200, Karawang Barat di KM 47+400, Karawang Timur di KM 54+600, Klari di KM 57+800 dan Cikampek 68+200. Sementara jumlah ramp on di jalur sebaliknya juga sama.
Ada 14 ramp on di jalan tol yang memiliki panjang sekitar 73 kilometer ini. Tol ini membentang dari daerah Cawang, Jakarta Timur hingga Purwakarta. Terdapat 19 gerbang tol yang tersebar di empat daerah ini yaitu Jakarta Timur, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang hingga Purwarkarta.
Adapun gerbang tolnya adalah Cawang, Halim, Pondok Gede Barat, Pondok Gede Timur, Cikunir, Bekasi Barat, Bekasi Timur, Tambun, Cibitung, Cikarang Utama, Cikarang Barat, Cibatu, Cikarang Timur, Karawang Barat, Karawang Timur, Dawuan, Kalihurip, Cikampek, dan Cikopo.
Meski ada 14 ramp on, namun tidak seluruhnya menjadi simpul kepadatan kendaraan. Simpul kepadatan biasanya terjadi di Jakarta Outer Ring Road (JORR) Cikunir pada KM 10+200. Di ruas jalan ini, arus lalu lintas sangat padat karena menjadi pertemuan kendaraan yang datang dari dua arah.
Di ataranya dari dari Tanjung Priok, Jakarta Utara dan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Di titik ini kemacetan bisa mengular hingga lima kilometer lebih. Padahal ruas tol ini memiliki enam lajur dengan satu lajurnya dikhususkan untuk keadaan darurat.
(mhd)