Pemudik Mulai Sesaki Terminal Bus Kalideres

JAKARTA - Penumpukan penumpang arus mudik sudah tampak di Terminal Kalideres, Jakarta Barat. Pasalnya, terminal yang berada di Jalan Daan Mogot sudah disesaki pemudik yang akan berangkan ke kampung halamannya melalui terminal tersebut.

Berdasarkan pantauan di lokasi, Kamis (22/6/2017), pemudik tampak duduk santai di beberapa titik kawasan ruang tunggu dan taman taman yang ada di terminal tersebut.

Beberapa bus mulai menunggu penumpang. Antrean berjejer masuk terlihat di tempat itu. Para kernet maupun pengurus PO tampak sibuk mencari penumpang. Mereka menunggu di titik masuk terminal.

Antrean mengular bahkan terlihat di pintu masuk bus. Bahkan saking padatnya, bus bus itu kemudian terparkir di dekat pintu keluar.

Yanti (39), pemudik asal Kamal, cengkareng misalnya. Mengaku sejak pagi sudah menunggu di kawasan ini untuk berangkat menuju Palembang, Sumatera Selatan.

Belum berangkatnya Yanti lebih karena banyaknya antrean bus di kawasan itu. Karena banyak penumpang, maka pemberangkatan di dahulukan bagi yang telah membeli tiket jauh jauh hari. "Katanya mah saya berangkat nanti pukul 15.00 WIB," ucapnya.

Kepala Terminal Bus Antar Provinsi, Revi Zulkarnain mengatakan, setiap harinya mulai dari H-7 lebih dari 250 bus berangkat dari Terminal Kalideres. Mereka mengangkut setidaknya lebih dari 3.800 penumpang.

Seperti di H-7, ada sekitar 403 bus untuk mengangkut 4781 penumpang. H-6 357 bus mengangkut 4551 penumpang. H-5 308 bus mengangkut 4225 penumpang. H-4 298 bus mengangkut 4653, sedangkan di H-3 hingga pukul 13.00 WIB sudah ada 138 bus yang berangkat mengangkut 2289 penumpang.

Revi mengaku, penumpang bus tahun ini di terminal kalideres mengalami peningkatan sekitar 30 persen dibandingkan tahun tahun sebelumnya. Mereka yang berangkat biasanya menuju ke pulau Sumatera.

"Ada juga yang berangkat menuju ke arah jawa tengah dan Jawa barat," tutur Revi.

Revi yakin, peningkatan penumpang di terminal Kalideres lebih disebabkan penutupan sejumlah terminal, seperti Rawa Buaya dan Grogol. Sekalipun di Grogol sendiri akhirnya kembali di buka untuk terminal bantuan, namun efeknya tidak begitu besar.

"Belum lagi di sini banyak pemudik disini ada yang dari tangerang juga," tuturnya.