Diimbau Tak Bawa Saudara, DKI Sebut Pendatang Baru Beban

Rabu, 21 Juni 2017 - 19:13 WIB
Diimbau Tak Bawa Saudara,...
Diimbau Tak Bawa Saudara, DKI Sebut Pendatang Baru Beban
A A A
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengimbau agar pemudik tidak membawa tetangga ataupun sanak keluarganya saat kembali ke Ibu Kota saat arus balik nanti. Tidak adanya tempat tinggal dan minimnya lapangan pekerjaan dinilai hanya menjadi beban buat Jakarta.

Sekertaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Saefullah mengatakan, meskipun Jakarta sebagai kota terbuka, upayakan pemudik jangan membawa orang-orang di daerahnya saat kembali ke Jakarta. Sebab, kata dia, Jakarta sudah sangat sesak. Persoalan hunian saja, Jakarta hanya mampu membangun 3.000 unit Rumah Susun Sewa (Rusunawa) per tahun.

"Kalau mereka datang lagi, di sini enggak ada tempat tinggal dan pekerjaan, nanti jadi beban buat Jakarta. Jadi kalau datang ke Jakarta ini harus dengan jaminan tempat tinggal dan kerjaan," kata Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (21/6/2017).

Saefullah menjelaskan, sejak kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), operasi kependudukan yang dilakukan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) ditiadakan dan kemungkinan akan tetap ditiadakan oleh Gubernur Djarot Saeful Hidayat.

Sebab, kata Saefullah, sebagai Ibu Kota, Jakarta terbuka dan tidak bisa melarang orang datang ke Jakarta. Namun, Pemprov DKI menyarankan agar memiliki jaminan tempat tinggal dan pekerjaan apabila ingin ke Jakarta.

"Kalau dia punya kerjaan dan tempat tinggal, kalau mau jadi penduduk Jakarta ya proses dan prosedurnya harus benar, harus ada surat mutasi dari daerah asal," katanya.

Saefullah memprediski akan tetap terjadi peningkatan pendatang, namun masih dibatas normal. Sebab, pembangunan di Indonesia saat ini sudah diarahkan ke semua arah, baik itu di indonesia Timur, tengah dan Barat. Bahkan, lanjut dia, centra-centra industri juga sudah tidak lagi di Jakarta, melainkan berada di pinggiran Jakarta. Seperti di Cengkareng, Karawang, Cikampek dan sekitarnya.

"Saran saya, kalau mau cari pekerjaan, nembaknya jangan ke Jakarta, tapi ke daerah-daerah industri yang butuh tenaga kerja," pungkasnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0790 seconds (0.1#10.140)