Yusril Siap Menjadi Mediator antara Habib Rizieq dan Pemerintah
A
A
A
JAKARTA - Pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra meminta Presiden Jokowi berjiwa besar membuka pintu rekonsiliasi dengan tersangka kasus dugaan pornografi Habib Rizieq Shihab dan aktivis 313 yang dituduh makar.
Pakar hukum Yusril mengatakan, rekonsiliasi itu salah satu cara yang bisa dilakukan saat ini agar kondisi bangsa tidak seperti api dalam sekam. ( Habib Rizieq: Saya ke Mekkah Bukan Lari, Tapi Bentuk Melawan Kebatilan )
"Saya percaya presiden kita berjiwa besar untuk menyelesaikan persoalan ini," ujarnya pada wartawan, Minggu (18/6/2017).
Dia menyatakan kesiapannya untuk mempertemukan Rizieq dkk dan pemerintah. Alasannya, dia bukan bagian dari pemerintah dan bukan juga bagian kelompok Rizieq dan tersangka makar.
"Saya hanya menengahi kedua belah pihak," katanya.
Dia menambahkan, prinsip mendapat perlakuan sama di mata hukum untuk kasus Rizieq dan tersangka makar oleh Kepolisian saat ini kadang tak semata-mata demi hukum itu juga, tapi juga untuk menjaga keutuhan bangsa.
"Jika presiden mau dapat respon dari masyarakat karena jiwa besarnya," katanya.
Pakar hukum Yusril mengatakan, rekonsiliasi itu salah satu cara yang bisa dilakukan saat ini agar kondisi bangsa tidak seperti api dalam sekam. ( Habib Rizieq: Saya ke Mekkah Bukan Lari, Tapi Bentuk Melawan Kebatilan )
"Saya percaya presiden kita berjiwa besar untuk menyelesaikan persoalan ini," ujarnya pada wartawan, Minggu (18/6/2017).
Dia menyatakan kesiapannya untuk mempertemukan Rizieq dkk dan pemerintah. Alasannya, dia bukan bagian dari pemerintah dan bukan juga bagian kelompok Rizieq dan tersangka makar.
"Saya hanya menengahi kedua belah pihak," katanya.
Dia menambahkan, prinsip mendapat perlakuan sama di mata hukum untuk kasus Rizieq dan tersangka makar oleh Kepolisian saat ini kadang tak semata-mata demi hukum itu juga, tapi juga untuk menjaga keutuhan bangsa.
"Jika presiden mau dapat respon dari masyarakat karena jiwa besarnya," katanya.
(ysw)