Kualitas Peserta Festival Musik Religi GRIND Perindo Bikin Juri Terpesona
A
A
A
JAKARTA - Garda Rajawali Perindo (GRIND) menggelar Festival Musik Religi di kantor DPP Perindo, Menteng, Jakarta Pusat. Dalam acara tersebut sebanyak 60 band ikut seleksi.
Namun hanya 21 band yang berhasil lolos ke babak grand final. Festival ini memperebutkan tropi Hary Tanoesoedibjo dan hadiah jutaan rupiah dengan mengundang musisi kawakan dan ternama seperti Yuke (Dewa), Dodhy (Kangen Band), dan Nunu (Ex Wali) sebagai Dewan Juri.
Salah satu dewan juri, Nunu ex Wali Band mengatakan, adanya festival tersebut mampu memperlihatkan talenta pemuda pemudi Indonesia dalam bermusik. "Tujuannya memang untuk membuka generasi-generasi muda yang potensial yang selama ini belum pernah dilirik. Saya melihat GRIND bisa menangkap itu," kata Nunu kepada SINDOnews, di Kantor DPP Perindo, Sabtu (17/6/2017).
Direktur Musik di bawah naungan GRIND Perindo itu menambahkan, ke depan dunia musik tak hanya sebagai industri kreatif tapi mampu menumbuhkan jiwa kewirausahaan. "Ke depannya untuk musik tidak hanya soal kualitas tapi enterpreuner lewat GRIND," tambah Nunu.
Dodhy Kangen Band menjelaskan, para peserta festival musik religi ini cukup menyita perhatian para juri. "Penampilannya cukup bagus banyak pilihan menakjubkan. Membuat juri ruwet karena banyak yang bagus. Paling menonjol Remaja Senyum Band karena musikalitas dan kekompakan dan mencampur etnik Indonesia. Lahila Band harmonisasinya cukup bagus saat komposisi ulang lagu mars Perindo," kata Dodhy.
Namun hanya 21 band yang berhasil lolos ke babak grand final. Festival ini memperebutkan tropi Hary Tanoesoedibjo dan hadiah jutaan rupiah dengan mengundang musisi kawakan dan ternama seperti Yuke (Dewa), Dodhy (Kangen Band), dan Nunu (Ex Wali) sebagai Dewan Juri.
Salah satu dewan juri, Nunu ex Wali Band mengatakan, adanya festival tersebut mampu memperlihatkan talenta pemuda pemudi Indonesia dalam bermusik. "Tujuannya memang untuk membuka generasi-generasi muda yang potensial yang selama ini belum pernah dilirik. Saya melihat GRIND bisa menangkap itu," kata Nunu kepada SINDOnews, di Kantor DPP Perindo, Sabtu (17/6/2017).
Direktur Musik di bawah naungan GRIND Perindo itu menambahkan, ke depan dunia musik tak hanya sebagai industri kreatif tapi mampu menumbuhkan jiwa kewirausahaan. "Ke depannya untuk musik tidak hanya soal kualitas tapi enterpreuner lewat GRIND," tambah Nunu.
Dodhy Kangen Band menjelaskan, para peserta festival musik religi ini cukup menyita perhatian para juri. "Penampilannya cukup bagus banyak pilihan menakjubkan. Membuat juri ruwet karena banyak yang bagus. Paling menonjol Remaja Senyum Band karena musikalitas dan kekompakan dan mencampur etnik Indonesia. Lahila Band harmonisasinya cukup bagus saat komposisi ulang lagu mars Perindo," kata Dodhy.
(whb)