Marak Aksi Perampokan, IPW Nilai Polisi Kecolongan
A
A
A
JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) menilai kejahatan jalanan yang belakangan ini kerap terjadi akibat kinerja kepolisian yang kurang maksimal. Bahkan, kepolisian juga dinilai telah kecolongan dengan aksi nekat pelaku kejahatan yang menggunakan senjata api (senpi).
Ketua Presidium IPW, Neta S Pane mengatakan, perampokan yang membuat David Tantono (30), tewas di SPBU Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat dan Italia Chandra KP di Tangerang seharusnya bisa diantisipasi. Karena, kata dia, anggota kepolisian bisa ditempatkan di sejumlah titik yang rawan kejahatan.
Apalagi, kata Neta, peristiwa perampokan itu terjadi di siang hari dan disaat Polres Jakarta Barat memiliki team andalan bernama Eagle, begitu juga di Kota Tangerang yang memiliki team Elang.
"Bisa dikatakan begitu (kecolongan). Seharusnya tim tersebut siaga di kawasan yang dianggap rawan dan strategis dari aksi perampokan dan kriminal lain," ujarnya pada wartawan, Selasa (13/6/2017).
Neta meminta, agar pihak kepolisian memiliki data kejahatan untuk bahan evaluasi dalam mengantisipasi aksi-aksi kejahatan di kemudian hari. Sehingga, pergerakan para pelaku kejahatan selama bulan puasa bisa terdeteksi oleh polisi.
"CCTV harus bisa menjadi andalan polisi untuk mendeteksi wajah para pelaku," katanya. (Baca Juga: Identitas Perampok Sadis di SPBU Daan Mogot Terungkap(mhd)
Ketua Presidium IPW, Neta S Pane mengatakan, perampokan yang membuat David Tantono (30), tewas di SPBU Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat dan Italia Chandra KP di Tangerang seharusnya bisa diantisipasi. Karena, kata dia, anggota kepolisian bisa ditempatkan di sejumlah titik yang rawan kejahatan.
Apalagi, kata Neta, peristiwa perampokan itu terjadi di siang hari dan disaat Polres Jakarta Barat memiliki team andalan bernama Eagle, begitu juga di Kota Tangerang yang memiliki team Elang.
"Bisa dikatakan begitu (kecolongan). Seharusnya tim tersebut siaga di kawasan yang dianggap rawan dan strategis dari aksi perampokan dan kriminal lain," ujarnya pada wartawan, Selasa (13/6/2017).
Neta meminta, agar pihak kepolisian memiliki data kejahatan untuk bahan evaluasi dalam mengantisipasi aksi-aksi kejahatan di kemudian hari. Sehingga, pergerakan para pelaku kejahatan selama bulan puasa bisa terdeteksi oleh polisi.
"CCTV harus bisa menjadi andalan polisi untuk mendeteksi wajah para pelaku," katanya. (Baca Juga: Identitas Perampok Sadis di SPBU Daan Mogot Terungkap(mhd)