Tanggapan Kriminolog Soal Perampokan di SPBU Daan Mogot

Sabtu, 10 Juni 2017 - 05:03 WIB
Tanggapan Kriminolog Soal Perampokan di SPBU Daan Mogot
Tanggapan Kriminolog Soal Perampokan di SPBU Daan Mogot
A A A
DEPOK - Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Ferdinand Andi Lolo mengatakan, pelaku kejahatan tidak melihat momen sosial tertentu ketika beraksi. Mereka hanya melihat target, kesempatan, dan kekuatan yang mereka miliki.

Hal itu dikatakan Ferdinand terkait peristiwa perampokan yang terjadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di kawasan Daan Mogot, Jakarta Barat, Jumat 9 Juni 2017.

"Menurut perhitungan mereka, korban ini dianggap cocok (potensial), karena dia membawa uang dalam jumlah besar namun tanpa pengawalan," kata Ferdinand di Depok.

Dalam situasi ini, pelaku kejahatan memiliki kesempatan yang terbuka. Karena korban keluar mobil dan pertahanannya kurang. Berbeda ketika korban berada dalam mobil sehingga masih bisa bertahan.

"Ketika korban membuka mobil maka pertahanannya hampir tidak ada. Apalagi korban tidak bersenjata," tukasnya.

Tindakan sadis yang dilakukan pelaku dalam hal ini bertujuan agar aksinya bisa cepat selesai. Dengan demikian, pelaku bisa menggondol hasil kejahatan dengan cepat. Di sisi lain pelaku juga ingin mengintimidasi orang yang ada di SPBU agar tidak mendekat dan memberikan pertolongan.

"Karena kalau mereka dalam keramaian seperti itu dan tidak cepat maka mereka bisa terekepung. Pilihannya ya bertindak cepat atau terkepung," paparnya.

Dia menyarankan agar jika terjebak dalam situasi demikian, maka alangkah baiknya mengedepankan keselamatan jiwa. Karena pelaku saat ini sangat nekat. "Serahkan apa yang dipunya sambil dalam kondisi tenang memperhatikan pelakunya dan laporkan," pungkasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6467 seconds (0.1#10.140)