HR, Adik Ipar Pelaku Bom Kampung Melayu Diduga Kuat Ikut Terlibat
A
A
A
BANDUNG - Setelah beberapa kali dilakukan pemeriksaan, indikasi dugaan keterlibatan HR dalam Bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta Timur telah menguat. Bahkan, saat ini, Densus 88 antiteror telah membawa HR ke Mabes Polri.
Seperti diketahui, HR merupakan adik ipar dari pelaku bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta Timur, yakni AS. Sebelumnya HR dan istrinya IS sempat diperiksa Densus 88 pada Jumat (26/5/2017) lalu. Berdasarkan informasi, AS sempat tinggal beberapa bulan di rumah HR dan IS sebelum akhirnya tewas meledakkan diri.
Pada Selasa (30/5/2017), Densus 88 juga kembali membawa HR dari rumahnya di Kampung Paledang, Kelurahan Suci Kaler, Kecamatan Karangpawitan, Garut, lantaran adanya penemuan rekaman percakapan antara HR dan dua pelaku AS dan INS.
Meski begitu, HR di pulangkan kembali lantaran belum cukup kuat alat bukti. Sementara, hari ini Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Yusri Yunus menyatakan jika Densus 88 telah membawa HR ke pusat.
"Statusnya sama dengan ketiga tersangka lainnya (JIS, AK, WS), diduga kuat terlibat. Sekarang sudah di bawa Densus 88," jelasnya saat dihubungi, Jumat (2/6/2017).
Dijelaskan, percakapan di dalam ponsel yang ditahan Densus 88 menjadi salah satu bukti kuat. HR kedapatan menghubungi dua pelaku bom bunuh diri, yakni AS dan INS. Polisi menduga, HR ikut membantu tindakan terorisme yang terjadi di Kampung melayau, beberapa waktu lalu. "Sedang didalami, diduga HR ini ikut membantu AS dan INS," tuturnya.
Dengan ditetapkan HR, maka jumlah tersangka yang diduga terlibat dalama aksi terorisme Bom Kampung Melayu bertambah menjadi empat orang. Sebelumnya, tiga tersangka lainnya yakni JIS, AK, dan WS telah ditetapkan dan dilakukan penggeledahan di kediamannya masing-masing.
Seperti diketahui, HR merupakan adik ipar dari pelaku bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta Timur, yakni AS. Sebelumnya HR dan istrinya IS sempat diperiksa Densus 88 pada Jumat (26/5/2017) lalu. Berdasarkan informasi, AS sempat tinggal beberapa bulan di rumah HR dan IS sebelum akhirnya tewas meledakkan diri.
Pada Selasa (30/5/2017), Densus 88 juga kembali membawa HR dari rumahnya di Kampung Paledang, Kelurahan Suci Kaler, Kecamatan Karangpawitan, Garut, lantaran adanya penemuan rekaman percakapan antara HR dan dua pelaku AS dan INS.
Meski begitu, HR di pulangkan kembali lantaran belum cukup kuat alat bukti. Sementara, hari ini Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Yusri Yunus menyatakan jika Densus 88 telah membawa HR ke pusat.
"Statusnya sama dengan ketiga tersangka lainnya (JIS, AK, WS), diduga kuat terlibat. Sekarang sudah di bawa Densus 88," jelasnya saat dihubungi, Jumat (2/6/2017).
Dijelaskan, percakapan di dalam ponsel yang ditahan Densus 88 menjadi salah satu bukti kuat. HR kedapatan menghubungi dua pelaku bom bunuh diri, yakni AS dan INS. Polisi menduga, HR ikut membantu tindakan terorisme yang terjadi di Kampung melayau, beberapa waktu lalu. "Sedang didalami, diduga HR ini ikut membantu AS dan INS," tuturnya.
Dengan ditetapkan HR, maka jumlah tersangka yang diduga terlibat dalama aksi terorisme Bom Kampung Melayu bertambah menjadi empat orang. Sebelumnya, tiga tersangka lainnya yakni JIS, AK, dan WS telah ditetapkan dan dilakukan penggeledahan di kediamannya masing-masing.
(pur)