Mudik Lebaran, Pelabuhan Merak Gunakan Sistem Tiket Online
A
A
A
TANGERANG - PT ASDP Indonesia Ferry mulai menerapkan sistem tiket online untuk penyeberangan di Pelabuhan Merak-Bakauhuni dan Ketapangan-Gilimanuk pada musim mudik Lebaran tahun ini.
"Tiket online tahap pertama berlaku di Merak-Bakauhuni dan sebaliknya, serta Ketapang-Gilimanuk dan sebaliknya. Penjualan online kami berlakukan mulai 1 Juni 2017 ini. Bisa memesan sejak H-1. Harapannya tiket online bisa mengurai penumpukan penumpang," kata VP Service & Assurance PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Riski Dwianda Riski saat ditemui KORAN SINDO, Kami, 1 Juni 2017 kemarin.
Riski menuturkan, melalui sistem tiket online ini para penumpang bisa memesan tiket duluan dan bisa masuk ke kapal lebih cepat dari yang membeli tiket secara manual. Sebab, tiket online tinggal discan dan hanya memakan waktu beberapa menit saja. Sehingga bisa mengurai kepadatan penumpang.
"Kami sudah melakukan uji coba. Sistem tiket online ini bisa bertahan hingga 5.000 sekali klik. Kami berharap, ini bisa menjadi solusi dari penumpukan penumpang di Pelabuhan Merak," jelasnya.
Pemegang tiket online, bisa digunakan hingga 12 jam ke depan. Artinya, para penumpang yang terjebak macet, masih diberi kesempatan untuk memakai tiketnya. Lebih dari 12 jam, tiket akan dianggap hangus dan tidak bisa dipakai.
Riski menambahkan, hampir sama dengan mudik tahun lalu, kenaikan penumpang di Pelabuhan Merak tahun ini diprakirakan mencapai 6%. Apalagi, Lebaran diperkirakan jatuh pada hari Minggu. Sehingga, angka kenaikan penumpang di Pelabuhan Merak bisa mencapai angka 43.000.
"Proyeksi kami, dari enam dermaga di Pelabuhan Merak, harusnya masing-masing bisa menampung hingga 70.000 penumpang," ungkapnya.
Sementara itu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, Pelabuhan Merak di Banten, merupakan salah satu jalur mudik Lebaran yang menjadi fokus perhatiannya setiap tahun. Kemudian, ada Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang, Stasiun Senen, Gambir, Brexit, dan luar Pulau Jawa adalah Riau, Batam, serta Balikpapan.
Sedangkan di Jawa, fokus perhatian lebih mengarah ke Tol Cipali."Pertama ingin saya sampaikan seluruh Indonesia ada enam tempat yang kita perhatikan. Ada Soetta, Senen, Gambir, Brexit, dan Merak. Luar jawa Riau, Batam dan Balikpapan," kata Budi Karya, saat ditemui KORAN SINDO di Bandara Soetta, Tangerang, Banten, dua hari lalu.
Jalan bebas hambatan itu, mendapat perhatian khusus, karena kerap dijadikan jalur utama para pemudik yang ke arah Jawa Tengah (Jateng), dan Jawa Timur (Jatim). Sehingga, di jalan itu kerap terjadi kemacetan yang sangat panjang.
"Di Tol Cipali itu, orang yang mudik ke arah Jateng Jatim kita beri alternatif tiga jalur, yakni Pantura, Cipali, dan jalur selatan. Cipali bukan segalanya. Kita akan manage itu dengan kapasitas tertentu. Kita akan lakukan buka tutup," ucapnya.
"Tiket online tahap pertama berlaku di Merak-Bakauhuni dan sebaliknya, serta Ketapang-Gilimanuk dan sebaliknya. Penjualan online kami berlakukan mulai 1 Juni 2017 ini. Bisa memesan sejak H-1. Harapannya tiket online bisa mengurai penumpukan penumpang," kata VP Service & Assurance PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Riski Dwianda Riski saat ditemui KORAN SINDO, Kami, 1 Juni 2017 kemarin.
Riski menuturkan, melalui sistem tiket online ini para penumpang bisa memesan tiket duluan dan bisa masuk ke kapal lebih cepat dari yang membeli tiket secara manual. Sebab, tiket online tinggal discan dan hanya memakan waktu beberapa menit saja. Sehingga bisa mengurai kepadatan penumpang.
"Kami sudah melakukan uji coba. Sistem tiket online ini bisa bertahan hingga 5.000 sekali klik. Kami berharap, ini bisa menjadi solusi dari penumpukan penumpang di Pelabuhan Merak," jelasnya.
Pemegang tiket online, bisa digunakan hingga 12 jam ke depan. Artinya, para penumpang yang terjebak macet, masih diberi kesempatan untuk memakai tiketnya. Lebih dari 12 jam, tiket akan dianggap hangus dan tidak bisa dipakai.
Riski menambahkan, hampir sama dengan mudik tahun lalu, kenaikan penumpang di Pelabuhan Merak tahun ini diprakirakan mencapai 6%. Apalagi, Lebaran diperkirakan jatuh pada hari Minggu. Sehingga, angka kenaikan penumpang di Pelabuhan Merak bisa mencapai angka 43.000.
"Proyeksi kami, dari enam dermaga di Pelabuhan Merak, harusnya masing-masing bisa menampung hingga 70.000 penumpang," ungkapnya.
Sementara itu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, Pelabuhan Merak di Banten, merupakan salah satu jalur mudik Lebaran yang menjadi fokus perhatiannya setiap tahun. Kemudian, ada Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang, Stasiun Senen, Gambir, Brexit, dan luar Pulau Jawa adalah Riau, Batam, serta Balikpapan.
Sedangkan di Jawa, fokus perhatian lebih mengarah ke Tol Cipali."Pertama ingin saya sampaikan seluruh Indonesia ada enam tempat yang kita perhatikan. Ada Soetta, Senen, Gambir, Brexit, dan Merak. Luar jawa Riau, Batam dan Balikpapan," kata Budi Karya, saat ditemui KORAN SINDO di Bandara Soetta, Tangerang, Banten, dua hari lalu.
Jalan bebas hambatan itu, mendapat perhatian khusus, karena kerap dijadikan jalur utama para pemudik yang ke arah Jawa Tengah (Jateng), dan Jawa Timur (Jatim). Sehingga, di jalan itu kerap terjadi kemacetan yang sangat panjang.
"Di Tol Cipali itu, orang yang mudik ke arah Jateng Jatim kita beri alternatif tiga jalur, yakni Pantura, Cipali, dan jalur selatan. Cipali bukan segalanya. Kita akan manage itu dengan kapasitas tertentu. Kita akan lakukan buka tutup," ucapnya.
(whb)