Polres Jakut Bantah Sebarkan Foto Pesta Gay di Kelapa Gading
A
A
A
JAKARTA - Polres Metro Jakarta Utara melakukan penggerebekan kepada 141 pria pelaku pesta seks kaum gay 'The Wild One' di Atlantis Gym di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu 21 Mei 2017 lalu. Dalam penggerebekan tersebut beredar foto-foto telanjang pelaku gay di media sosial.
Menanggapi hal itu, Kasubag Humas Polres Jakarta Utara Kompol Sungkono menegaskan, pada saat penggerebekan, Minggu 21 Mei lalu, kepolisian tidak mengambil gambar dan menyebarkan foto pelaku pesta gay 'The Wild One' dalam keadaan telanjang.
"Kami ingin klarifikasi bahwa foto-foto tersebut bukan kami yang menyebarkan dan bukan kami juga yang memfoto dalam keadaan telanjang," ujar Sungkono kepada Okezone, Rabu (31/5/2017).
Sungkono menjelaskan, kepolisian memiliki prosedur untuk mengambil gambar pelaku. Saat gambar diambil kata Sungkono, para pelaku dalam keadaan tidak telanjang. Ia juga menyatakan, pada saat pengerebekan, tidak hanya polisi dan pelaku pesta gay di lokasi.
"Jadi saat penggerebekan tidak hanya kami dan pelaku di situ, tapi ada sebagian orang yang sedang melakukan olahraga dan ikut menyaksikan penggerebekan tersebut," tutur Sungkono.
Koalisi Advokasi untuk tindak kekerasan terhadap Kelompok Minoritas Identitas dan Seksual sebelumnya mengecam tindakan kepolisian yang telah memotret dan menyebarkan foto korban dalam kondisi tanpa busana. Tindakan tersebut, menurut Koalisi Advokasi, telah menurunkan derajat kemanusiaan para korban.
Menanggapi hal itu, Kasubag Humas Polres Jakarta Utara Kompol Sungkono menegaskan, pada saat penggerebekan, Minggu 21 Mei lalu, kepolisian tidak mengambil gambar dan menyebarkan foto pelaku pesta gay 'The Wild One' dalam keadaan telanjang.
"Kami ingin klarifikasi bahwa foto-foto tersebut bukan kami yang menyebarkan dan bukan kami juga yang memfoto dalam keadaan telanjang," ujar Sungkono kepada Okezone, Rabu (31/5/2017).
Sungkono menjelaskan, kepolisian memiliki prosedur untuk mengambil gambar pelaku. Saat gambar diambil kata Sungkono, para pelaku dalam keadaan tidak telanjang. Ia juga menyatakan, pada saat pengerebekan, tidak hanya polisi dan pelaku pesta gay di lokasi.
"Jadi saat penggerebekan tidak hanya kami dan pelaku di situ, tapi ada sebagian orang yang sedang melakukan olahraga dan ikut menyaksikan penggerebekan tersebut," tutur Sungkono.
Koalisi Advokasi untuk tindak kekerasan terhadap Kelompok Minoritas Identitas dan Seksual sebelumnya mengecam tindakan kepolisian yang telah memotret dan menyebarkan foto korban dalam kondisi tanpa busana. Tindakan tersebut, menurut Koalisi Advokasi, telah menurunkan derajat kemanusiaan para korban.
(ysw)