Pengamat: Polisi Terlalu Dini Sebut Ledakan Kampung Melayu Bom Bunuh Diri

Minggu, 28 Mei 2017 - 15:04 WIB
Pengamat: Polisi Terlalu...
Pengamat: Polisi Terlalu Dini Sebut Ledakan Kampung Melayu Bom Bunuh Diri
A A A
JAKARTA - Pengamat terorisme dari PP Muhammadiyah Mustofa Narawardhaya menilai aparat keamanan terlalu cepat menyimpulkan peristiwa ledakan di Terminal Kampung Melayu sebagai bom bunuh diri.

"Kita harus hati-hati mengatakan pelaku adalah bom bunuh diri. Bagi saya, saya tidak berani mengatakan itu bom bunuh diri. Meskipun jasadnya meninggal di TKP," kata Mustofa ketika dihubungi SINDOnews, beberap hari lalu.

"Bisa jadi itu ada perbuatan. Dicatat ya perbuatan terorisme itu selalu ada tiga hal. Pertama sutradara, kedua pendana, ketiga eksekutor atau orang lapangan. Tiga hal ini selalu berkaitan. Yang kita lihat saat ini adalah eksekutor. Nah orang lapangan ada dua juga apakah dia tahu mati di TKP atau tidak tahu," ujarnya.

Mustofa menduga aktor di balik ledakan tersebut memiliki kemampuan yang mumpuni."Karena sutradaranya canggih-canggih bisa saja dia tidak bunuh diri tapi dibunuh (diledakkan) lewat remote dari jarak jauh. Atau setidaknya sutradara ada di TKP. Untuk mengatakan itu bunuh diri bukan karena jenazah ada di TKP. Apa bedanya dia bunuh diri dan dibunuh pakai remote? kan enggak jelas bedanya kan. Tapi masyarakat sudah tercuci otaknya setiap ada jenazah di TKP itu selalu kita sebut sebagi bunuh diri padahal belum tentu itu," urainya.

"Mati ya, tapi belum tentu bunuh diri. Siapa tahu sutradanya ada di TKP tepuk tangan melihat kejadian itu. Nah sutradaranya itu yang harus dikuak dan pendananya itu. Kalau orang lapangan gampang cari mereka itu," tambahnya.

Dia menambahkan, merekrut 'pengantin' merupakan hal yang mudah. "Orang-orang bekas ditahan napi terorisme dan orang garis keras bisa direkrut. Tinggal cari pendananya kemudian muncul istilah rekayasa. Rekayasa itu bukan dari aparat tapi dari sutradara yang gelap ini. jadi jangan salah paham, rekayasa bukan dari aparat tapi dari oknum yang menjadi sutradara ini menyuguhkan drama ini sehingga aparat mengambil kesimpulan oh ini bom bunuh diri, oh sasarannya polisi," tuturnya.

Mustofa menyebut kepolisian cepat menyimpulkan terkait ledakan Kampung Melayu. "Karena apa bunuh diri? karena mati di TKP dan sasarannya polisi. Terlalu gampang menyimpulkan. Darimana menyimpulkan itu bunuh diri? emang bisa membedakan secara fisik, saya tidak bisa membedakan bom bunuh diri dan bom di remote ya. Kan sama-sama meledak. Kalau bom bunuh diri diledakkan sendiri kalo remote diledakkan oleh pihak lain," ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6010 seconds (0.1#10.140)