Setelah 3 Tahun, Akhirnya Underpass Tambun Segera Dioperasikan
A
A
A
BEKASI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi memastikan proyek pembangunan underpass Tambun, Kabupaten Bekasi sudah rampung dibangun pemerintah pusat. Rencananya pada Rabu, 10 Mei 2017 mendatang, proyek senilai Rp103 miliar itu akan diresmikan.
”Rencananya akan diresmikan oleh Kementerian Perhubungan yang membangun underpass tersebut. Setelah itu, langsung bisa dioperasikan," ujar Kepala Bidang Prasarana Wilayah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bekasi E.Y. Taufik pada Jumat, 5 Mei 2017 kemarin.
Menurut Taufik, underpass Tambun dibangun oleh pemerintah pusat sejak Agustus 2014 lalu. Pembangunannya sempat terhenti selama setahun pada 2015 karena terkendala persoalan lelang dengan pihak ketiga.
Pemkab Bekasi mengucurkan uang Rp40 miliar untuk pembebasan lahan seluas 1,2 hektare sebagai penunjang pembangunan underpass. Bahkan, lahan yang dibebaskan milik warga sudah dibayar menggunakan APBD Kabupaten Bekasi 2014.
Taufik menjelaskan, underpass Tambun memiliki dimensi lebar mencapai 32 meter yang terdiri dari dua jalur dengan empat lajur. Panjang masing-masing jalur adalah 200 meter dengan rel kereta api yang berada di atasnya.”Underpass ini menunjang double-double track (DDT),” katanya.
Menurut Taufik, pembangunan underpass ini program dari pemerintah pusat atas usulan dari pemerintah daerah untuk menyelesaikan masalah kemacetan yang terjadi di wilayah Tambun-Cibitung. Sebab, kemacetan di wilayah tersebut sudah tergolong parah.
Sehingga, lanjut dia, dengan adanya pembangunan underpass ini bertujuan untuk mengurai kemacetan di beberapa titik sepanjang Jalan Sultan Hasanudin, Tambun hingga Cibitung. Terlebih bila jalur jalan ditutup karena kereta api hendak melintas.
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bekasi Henri Lincoln menambahkan, pembangunan underpass itu untuk mengurai kemacetan di beberapa titik sepanjang Jalan Sultan Hasanudin Tambun hingga Cibitung.
Jika pintu perlintasan kereta api tutup lima menit, kemacetan di titik tersebut bisa mencapai 1 kilometer lebih setiap harinya.”Jadi kalau underpass itu beroperasi bisa mengurai kemacetan yang ada diwilayah Tambun hingga Cibitung,” tambahnya.
Henri mengaku, pembangunan underpass itu dibutuhkan untuk menunjang pengoperasian DDT yang mana nantinya lalu lintas kereta api semakin tinggi. Apalagi, dalam waktu dekat KRL Jabodetabek yakni KRL Comuter Line akan diperpanjang operasinya hingga Cikarang.
Ditambah, frekuensi perjalanan kereta api akan semakin tinggi setelah selesainya dan dioperasikannya DDT hingga Surabaya dengan jalur track eksisting Jakarta-Cirebon yang melintasi wilayah Bekasi Kota dan Kabupaten.”Setelah Tambun, underpass lainya akan dibangun,” katanya.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Jejen Sayuti mengungkapkan, pengoperasian underpass Tambun merupakan hal yang mendesak. Di sana, kata dia, kerap terjadi kemacetan karena terdapat titik kumpul masyarakat seperti pasar dan stasiun.
”Apalagi sebelum ada underpass, jalan suka ditutup karena kereta mau melintas. Sekarang kereta ada di atas dan kendaraan mobil serta motor bisa bebas melintas di bawahnya,” katanya. Tahun ini, pembangunan underpass lainnya akan dimulai dibangun pemerintah pusat dan daerah.
”Rencananya akan diresmikan oleh Kementerian Perhubungan yang membangun underpass tersebut. Setelah itu, langsung bisa dioperasikan," ujar Kepala Bidang Prasarana Wilayah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bekasi E.Y. Taufik pada Jumat, 5 Mei 2017 kemarin.
Menurut Taufik, underpass Tambun dibangun oleh pemerintah pusat sejak Agustus 2014 lalu. Pembangunannya sempat terhenti selama setahun pada 2015 karena terkendala persoalan lelang dengan pihak ketiga.
Pemkab Bekasi mengucurkan uang Rp40 miliar untuk pembebasan lahan seluas 1,2 hektare sebagai penunjang pembangunan underpass. Bahkan, lahan yang dibebaskan milik warga sudah dibayar menggunakan APBD Kabupaten Bekasi 2014.
Taufik menjelaskan, underpass Tambun memiliki dimensi lebar mencapai 32 meter yang terdiri dari dua jalur dengan empat lajur. Panjang masing-masing jalur adalah 200 meter dengan rel kereta api yang berada di atasnya.”Underpass ini menunjang double-double track (DDT),” katanya.
Menurut Taufik, pembangunan underpass ini program dari pemerintah pusat atas usulan dari pemerintah daerah untuk menyelesaikan masalah kemacetan yang terjadi di wilayah Tambun-Cibitung. Sebab, kemacetan di wilayah tersebut sudah tergolong parah.
Sehingga, lanjut dia, dengan adanya pembangunan underpass ini bertujuan untuk mengurai kemacetan di beberapa titik sepanjang Jalan Sultan Hasanudin, Tambun hingga Cibitung. Terlebih bila jalur jalan ditutup karena kereta api hendak melintas.
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bekasi Henri Lincoln menambahkan, pembangunan underpass itu untuk mengurai kemacetan di beberapa titik sepanjang Jalan Sultan Hasanudin Tambun hingga Cibitung.
Jika pintu perlintasan kereta api tutup lima menit, kemacetan di titik tersebut bisa mencapai 1 kilometer lebih setiap harinya.”Jadi kalau underpass itu beroperasi bisa mengurai kemacetan yang ada diwilayah Tambun hingga Cibitung,” tambahnya.
Henri mengaku, pembangunan underpass itu dibutuhkan untuk menunjang pengoperasian DDT yang mana nantinya lalu lintas kereta api semakin tinggi. Apalagi, dalam waktu dekat KRL Jabodetabek yakni KRL Comuter Line akan diperpanjang operasinya hingga Cikarang.
Ditambah, frekuensi perjalanan kereta api akan semakin tinggi setelah selesainya dan dioperasikannya DDT hingga Surabaya dengan jalur track eksisting Jakarta-Cirebon yang melintasi wilayah Bekasi Kota dan Kabupaten.”Setelah Tambun, underpass lainya akan dibangun,” katanya.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Jejen Sayuti mengungkapkan, pengoperasian underpass Tambun merupakan hal yang mendesak. Di sana, kata dia, kerap terjadi kemacetan karena terdapat titik kumpul masyarakat seperti pasar dan stasiun.
”Apalagi sebelum ada underpass, jalan suka ditutup karena kereta mau melintas. Sekarang kereta ada di atas dan kendaraan mobil serta motor bisa bebas melintas di bawahnya,” katanya. Tahun ini, pembangunan underpass lainnya akan dimulai dibangun pemerintah pusat dan daerah.
(whb)