Aksi 55 sebagai Penutup, GNPF MUI: Terus Berjuang dengan Doa

Jum'at, 05 Mei 2017 - 16:04 WIB
Aksi 55 sebagai Penutup, GNPF MUI: Terus Berjuang dengan Doa
Aksi 55 sebagai Penutup, GNPF MUI: Terus Berjuang dengan Doa
A A A
JAKARTA - Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) memastikan jika Aksi Simpatik 55 di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat merupakan rangkaian penutup Aksi Bela Islam. Dalam Aksi 55 ini, GNPF MUI meminta hakim untuk dapat memutuskan secara adil perkara penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Wakil ketua GNPF MUI, Zaitun Rasmin, mengatakan beberapa aksi telah dilakukan oleh umat Islam untuk mendapatkan keadilan. Mulai dari Aksi 411, 112, 212, 313, dan kali ini aksi 55. Ia mengatakan, Aksi 55 ini adalah aksi terakhir yang dilakukan untuk menuntut keadilan terkait penodaan agama.

"Aksi 55 Ini sebagai penutup aksi-aksi bela Islam kita. GNPF tidak rencanakan aksi lagi. Kita harap ini tuntutan kita terakhir," kata Zaitun di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (5/5/2017).

Zaitun menambahkan, selain menggelar rangkaian aksi bela Islam, GNPF MUI juga aktif berdialog dengan para pemangku kepentingan di Tanah Air.

"Semua upaya kita lakukan, Kita dialog sampai kepada bapak wakil presiden, GNPF sudah diterima secara resmi. Memang kepada presiden tak langsung diterima, Tapi bapak presiden telah datang langsung ke Monas pada aksi bela Islam ke 3, Ini tandanya apresiasi kita telah didengar," ujarnya

Setelah berbagai aksi dilakukan, Zaitun berpesan, untuk selanjutnya, umat Islam diminta untuk terus berdoa kepada Allah SWT agar menurunkan keadilan di Indonesia.

Karena menurut Zaitun setelah segala aksi yang dilakukan jalan selanjutnya yaitu tinggal meminta dan memohon pertolongan Allah SWT. "Kita terus berjuang dengan doa kita, Ini adalah aksi puncak kita. Kita yakin bahwa doa-doa kita akan didengar," katanya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7841 seconds (0.1#10.140)