Pengusaha Kembang Ditemukan Tewas Mengenaskan di Penjaringan
A
A
A
JAKARTA - Seorang pengusaha kembang, Melyanawati (65), ditemukan tewas mengenaskan dalam kondisi leher tergorok di rumahnya, Perum Muara Karang blok H7 Utra RT09/08 No.3, Jalan Pluit Karang Sari XI- Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu 3 Mei 2017 malam.
Kuat dugaan, Melly, panggilan akrabnya menjadi korban perampokan oleh dua pegawainya sendiri. Sebab, ketika kejadian berlangsung dua pegawai itu mendadak menghilang.
Kapolsek Metro Penjaringan, AKBP Bismo Teguh membenarkan kejadian itu. Menurutnya, penemuan mayat ini pertama kali ditemukan oleh pegawai lainnya, Rianto (25), dan pembantunya, Lina Hartati (25). Kala itu, keduanya curiga dengan kondisi rumah yang tertutup rapat.
Lantaran tak mendapatkan balasan, keduanya kemudian mendobrak pintu rumah dan mendapati mayat Melly sedang duduk di atas sofa dengan kondisi tergorok dan bermandi darah. "Keduanya kemudian melaporkan ke kami," jelas Bismo, Kamis (4/5/2017).
Kanit Reskrim Polsek Metro Penjaringan, Kompol Sujatmiko mengatakan, hasil penyidikan sementara pihaknya telah memeriksa beberapa orang saksi, termasuk Lina dan Rianto. Dari dua saksi itu, lanjutnya, Rianto menjadi saksi kunci.
Sebab sebelum dirinya mencurigai adanya kejanggalan di rumah bosnya. Dua pegawai lainnya, yang diduga kuat sebagai pembunuh, sempat terlihat panik dan meminta Rianto untuk kabur. "Katanya dari pada terkena marah sama korbannya," tutur Sujatmiko.
Mendengar cerita itu, Rianto kemudian panik dan pergi menjemput Lina. Sebelum akhirnya balik lagi dan menemukan Melly dalam kondisi penuh darah.
Untuk membuktikan pernyataan Rianto. Polisi masih memburu dua pegawai yang disebut Rianto. Saat ini, penelusuran terhadap keduanya tengah dilakukan. "Identitasnya sudah kami kantongi dan sedang kami buru," katanya.
Kuat dugaan, Melly, panggilan akrabnya menjadi korban perampokan oleh dua pegawainya sendiri. Sebab, ketika kejadian berlangsung dua pegawai itu mendadak menghilang.
Kapolsek Metro Penjaringan, AKBP Bismo Teguh membenarkan kejadian itu. Menurutnya, penemuan mayat ini pertama kali ditemukan oleh pegawai lainnya, Rianto (25), dan pembantunya, Lina Hartati (25). Kala itu, keduanya curiga dengan kondisi rumah yang tertutup rapat.
Lantaran tak mendapatkan balasan, keduanya kemudian mendobrak pintu rumah dan mendapati mayat Melly sedang duduk di atas sofa dengan kondisi tergorok dan bermandi darah. "Keduanya kemudian melaporkan ke kami," jelas Bismo, Kamis (4/5/2017).
Kanit Reskrim Polsek Metro Penjaringan, Kompol Sujatmiko mengatakan, hasil penyidikan sementara pihaknya telah memeriksa beberapa orang saksi, termasuk Lina dan Rianto. Dari dua saksi itu, lanjutnya, Rianto menjadi saksi kunci.
Sebab sebelum dirinya mencurigai adanya kejanggalan di rumah bosnya. Dua pegawai lainnya, yang diduga kuat sebagai pembunuh, sempat terlihat panik dan meminta Rianto untuk kabur. "Katanya dari pada terkena marah sama korbannya," tutur Sujatmiko.
Mendengar cerita itu, Rianto kemudian panik dan pergi menjemput Lina. Sebelum akhirnya balik lagi dan menemukan Melly dalam kondisi penuh darah.
Untuk membuktikan pernyataan Rianto. Polisi masih memburu dua pegawai yang disebut Rianto. Saat ini, penelusuran terhadap keduanya tengah dilakukan. "Identitasnya sudah kami kantongi dan sedang kami buru," katanya.
(mhd)