Seruan Ketua GNPF-MUI untuk Massa Aksi Simpatik 55

Kamis, 04 Mei 2017 - 16:58 WIB
Seruan Ketua GNPF-MUI...
Seruan Ketua GNPF-MUI untuk Massa Aksi Simpatik 55
A A A
JAKARTA - Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) menyerukan empat hal yang harus dilakukan oleh umat Islam dalam Aksi Simpatik 55, pada Jumat, 5 Mei 2017 besok.

Ketua GNPF-MUI Bachtiar Nasir mengatakan, Aksi Simpatik 55 merupakan sebuah ekspresi sebagian umat Islam yang merasa terusik keadilannya akibat tuntutan ringan jaksa penuntut umum (JPU) dalam persidangan kasus penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Karenanya, Aksi Simpatik 55 untuk mendukung independensi hakim dalam persidangan kasus penodaan agama, untuk menjatuhkan hukum berdasarkan nurani.

"Kepada hakim yang terhormat dan hakim yang mulia, kami tidak pada posisi untuk menekan sistem peradilan sedikit pun. Kami hanya bermunajat kepada Allah SWT di Masjid Istiqlal dan menyampaikan aspirasi kepada Mahkamah Agung dan setelah itu kami serahkan keputusan kepada yang Mulia Majelis Hakim, dan kami bertawakkal kepada Allah SWT Yang Maha Adil," kata Bachtiar Nasir dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Kamis (4/5/2017).

Bachtiar Nasir meminta kepada umat Islam yang hendak mengikuti Aksi Simpatik 55 untuk menyiapkan empat hal yakni, bersih, tertib, aman dan damai. "Jagalah kebersihan hati, kebersihan pikiran, kebersihan diri, dan kebersihan lingkungan. Masing-masing membawa kantong plastik dan membuang sampah di tempatnya. Jangan biarkan secarik kertas pun berserakan dan jaga kebersihan bersama," ujarnya.

Bachtiar Nasir menuturkan, semua peserta Aksi Simpatik 55 fokus di Masjid Istiqlal dan akan ada delegasi yang diterima oleh perwakilan Mahkamah Agung. Bachtiar meminta, para peserta aksi memperbanyak zikir dan doa.

"Bagi kaum muslimin di Jakarta, mari membantu kaum muslimin yang datang dari Jakarta. Kita bantu mereka yang tidak punya kendaraan, tempat tinggal, konsumsi, dan medis. Masjid-masjid dan majelis taklim, terima kasih jika telah menyediakan tempat dan konsumsi. Jika semua itu berjalan, itu menjadi indikator kesuksesan kita," ujarnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5084 seconds (0.1#10.140)