Amankan Aksi 55, Polisi Kerahkan Belasan Ribu Personel
Amankan Aksi 55, Polisi Kerahkan Belasan Ribu Personel
A
A
A
JAKARTA - Polisi menerjunkan 15 ribu personel untuk mengamankan jalannya aksi 55 yang digelar GNPF-MUI di kawasan Masjid Istiqlal hingga Mahkamah Agung (MA). Selain polisi, TNI dan unsur Pemprov DKI turut terjun melakukan pengamanan.
"Pengamanan kegiatan Aksi 5 Mei 2017 mendatang, ada 15 ribu lebih yang kami libatkan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono pada wartawan, Jumat (3/5/2017).
Menurutnya, puluhan ribu personel itu berasal dari Mabes Polri dan Polda Metro Jaya. Adapun jumlah personel dikerahkan itu, sejatinya disesuaikan pula dengan jumlah massa yang ada di lapangan.
Polisi juga sudah menyiapkan pasukan tambahan bila massa yang berdemo nanti berjumlah banyak, lebih dari 10 ribu orang.
"Kalau perkembangan intelijen harus tambah pasukan, kita sudah siapkan. Selain polisi, dibantu pula oleh TNI dan Pemprov DKI," tuturnya.
Adapun soal aksi tersebut yang menuntut agar terdakwa dugaan kasus penistaan agama, Basuk T Purnama (Ahok) dihukum dengan berat atas perbuatannya itu. Dalam hukum, tentu memiliki aturan, makanya dalam memutus nanti, hakim tak bisa diintervensi oleh pihak manapun.
"Namanya pengadilan, tak bisa diintervensi karena punya norma dan aturan. Siapapun tak bisa mengintervensi berkaitan dengan pengadilan. Makanya, kita tunggu saja nanti (vonisnya) seperti apa," katanya.
"Pengamanan kegiatan Aksi 5 Mei 2017 mendatang, ada 15 ribu lebih yang kami libatkan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono pada wartawan, Jumat (3/5/2017).
Menurutnya, puluhan ribu personel itu berasal dari Mabes Polri dan Polda Metro Jaya. Adapun jumlah personel dikerahkan itu, sejatinya disesuaikan pula dengan jumlah massa yang ada di lapangan.
Polisi juga sudah menyiapkan pasukan tambahan bila massa yang berdemo nanti berjumlah banyak, lebih dari 10 ribu orang.
"Kalau perkembangan intelijen harus tambah pasukan, kita sudah siapkan. Selain polisi, dibantu pula oleh TNI dan Pemprov DKI," tuturnya.
Adapun soal aksi tersebut yang menuntut agar terdakwa dugaan kasus penistaan agama, Basuk T Purnama (Ahok) dihukum dengan berat atas perbuatannya itu. Dalam hukum, tentu memiliki aturan, makanya dalam memutus nanti, hakim tak bisa diintervensi oleh pihak manapun.
"Namanya pengadilan, tak bisa diintervensi karena punya norma dan aturan. Siapapun tak bisa mengintervensi berkaitan dengan pengadilan. Makanya, kita tunggu saja nanti (vonisnya) seperti apa," katanya.
(ysw)
Explore More