Lelang Konstruksi 125 Gedung Sekolah di Jakarta Selesai

Senin, 01 Mei 2017 - 23:43 WIB
Lelang Konstruksi 125...
Lelang Konstruksi 125 Gedung Sekolah di Jakarta Selesai
A A A
JAKARTA - Badan Peyediaan Barang dan Jasa (BPBJ) DKI Jakarta telah menyelesaikan lelang konstruksi 125 gedung sekolah negeri di Jakarta. Penghapusan aset gedung harus segera dilakukan bila tidak ingin kembali mengulang gagalnya rehab gedung sekolah tahun lalu.

Kepala BPBJ DKI Jakarta Blesmiyanda mengatakan, dalam bulan ke empat tahun anggaran 2017, pihaknya telah menyelesaikan 134 kegiatan lelang dengan total anggaran Rp7 triliun atau sudah mencapai sekitar 70,8% dari total pagu anggaran yang dilelang tahun ini Rp12 triliun.

Satu kegiatan lelang dari 134 tersebut, lanjut Bless terdiri lebih dari 100 paket kegiatan. Misalnya saja mesin foto kopi untuk 267 kelurahan. Begitu juga dengan 125 rehab total gedung sekolah negeri di Jakarta tahun ini.

Dia berharap Dinas Pendidikan dapat segera menyelesaikan lelang penghapusan aset gedung sekolah yang akan direhab tersebut."Rehab total tahun lalu gagal dilaksanakan karena lelang penghapusan asetnya terlambat. Kontraktor enggak bisa kerja dong karena masih ada bangunan lama. Lelang penghapusan aset ada di Badan Pencatatan Aset Daerah (BPAD)," kata Blessmiyanda saat dihubungi, Senin (1/5/2017).

Bless menjelaskan, 134 lelang tersebut selesai lantaran menggunakan sistem lelang mendahului pengesahan anggaran 2017 Desember lalu. Menurutnya, apa yang dilelang tidak perlu menunggu selesainya masalah aset. Sebab, apabila menunggu pekerjaan akan semakin terlambat.

Bles optimistis bila 125 rehab sekolah dan lelang konstruksi lainnya dapat diselesaikan hingga akhir tahun lalu lantaran kontrak pengerjaan pembangunan itu berjalan selama empat bulan. Artinya, dalam waktu empat bulan, kontraktor mampu menyelesaikannya.

"Sekarang saja baru bulan empat. Pengerjaan fisik itu cuma empat bulan kok. Perangkat daerah harus mengevaluasi perencanaan agar kontraktor pemenang lelang tidak lagi menunggu penghapusan aset," ujarnya.

Pengamat perkotaan dari Universitas Trisakti, Nirwono Joga tidak heran masih adanya aset yang belum dihapus ketika kontraktor pemenang lelang didapatkan. Hal ini padahal sudah terjadi pada tahun lalu dan mengakibatkan puluhan gedung sekolah batal direhab. Menurutnya, hal itu akibat SKPD tidak memiliki rencana yang matang dan yang penting sekadar mengejar proyek.

Seharusnya, sebelum penghapusan aset belum selesai, kegiatan pelelangan tidak boleh dilakukan, sehingga tidak merugikan semua pihak, termasuk kontraktor pemenang lelang.

"Pemprov DKI harus melakukan pendataan dan penghapusan aset-aset sehingga tidak ada lagi kejadian berulang batalnya pengerjaan gedung sekolah," ucapnya.

Nirwono menyarankan agar seluruh pengguna anggaran dan pegiat lelang harus duduk bersama mengatasi perencanaan sebelum melakukan lelang. Sehingga, tidak ada lagi kegiatan yang gagal dikerjakan dan berpengaruh terhadap penyerapan anggaran.

"Jangan tiba-tiba menyalahkan kontraktornya yang jelek. Selesaikan dahulu perencanaannya baru lakukan lelang," ujarnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5999 seconds (0.1#10.140)