Daeng Jamal Berharap DKI Pekerjakan Warga Asli Kalijodo di RPTRA

Sabtu, 29 April 2017 - 00:09 WIB
Daeng Jamal Berharap...
Daeng Jamal Berharap DKI Pekerjakan Warga Asli Kalijodo di RPTRA
A A A
JAKARTA - Pengelolah RPTRA Kalijodo, Daeng Jamaludin mengakui untuk operasional keamanan, kebersihan, dan parkir, dirinya merogoh kocek hingga Rp7 juta per hari. Namun semua itu dilakukan agar warga yang sebelumnya menetap di kawasan Kalijodo bisa dipekerjakan Pemprov DKI.

Daeng Jamal mengatakan, pengeluaran yang diambil dari kocek pribadinya itu dilakukan karena Pemprov DKI Jakarta belum mengeluarkan uang operasional sehari-hari.

Daeng Jamal sendiri baru berada di Kalijodo setelah kawasan prostitusi itu berubah menjadi RTH dan RPTRA. Keberadaan dirinya saat ini, tak lepas dari peran Sinarmasland, pihak yang membangun kalijodo di tahun 2016 lalu. Kala itu, Jamal diminta menjadi koordinator keamanan oleh perusahaan Properti itu.

"Tugasnya awalnya mengamankan pembangunan biar tak diganggu ormas," katanya kepada wartawan di Kalijodo, Jakarta Barat, Jumat (28/4/2017).

Kala itu, uang operasional pengamanan itu diberikan oleh Sinarmasland. Sementara untuk saat ini, dana operasional merupakan kocek pribadinya.

Di RPTRA Kalijodo, lanjutnya, ada 65 orang menjaga keamanan, kebersihan, dan parkir. Setiap harinya mereka mendapatkan upah variasi, mulai dari Rp75 ribu - Rp100 ribu.

Meski demikian, terkait sumber uangnya, Jamal mengaku dana itu di dapat dari berbagai bisnis dan pekerjaan lain untuk uang itu. Salah satunya menjadi supervisor pengawas di Hotel Ariston, dan beberapa usaha parkiran di lahan swasta dan Muara Karang, serta pengendali untuk 14 gudang di kawasan Semanan Indah, Kalideres, Jakarta Barat.

"Dari situlah saya menutupi biaya operasional disini (Kalijodo). Saya sama sekali tak minta Pemprov DKI untuk menggantinya. Ini ibadah saja buat saya," kata Daeng Jamal.

Sementara terkait motivasinya, Jamal mengaku ingin membantu 'adik-adiknya' yang sebelumnya bekerja di bisnis gelap Kalijodo untuk mendapat uang halal dari RTH & RPTRA Kalijodo.

Makanya 65 orang yang dipilihnya untuk bekerja, seluruhnya merupakan bekas pekerja di bisnis gelap Kalijodo. 10 diantaranya telah menjadi petugas parkir meter. Namun hingga saat ini, ke sepulah orang itu belum juga di gaji, sehingga uang operasional masih ditanggung olehnya.

"Ya tak apa apa. Nanti kan perlahan semuanya menjadi lebih baik dan teratur. Siapun nanti yang mengurus, saya minta Pemprov memprioritaskan orang orang asli Kalijodo, terutama mereka yang berkecimpung di bisnis gelap," tuturnya.

Termasuk soal PSK yang dulu sempat berkeliaran. Jamal berharap akan terus ada, dan mendapatkan tempat dagang untuk di Lokbin KUMKMP RTH Kalijodo. "Sejauh ini ada 7-8 bekas PSK yang dapat lapak dagang," tutupnya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1415 seconds (0.1#10.140)