DKI Diminta Jangan Kejar Target tapi Lupakan Pendukung Semanggi

Kamis, 27 April 2017 - 21:25 WIB
DKI Diminta Jangan Kejar...
DKI Diminta Jangan Kejar Target tapi Lupakan Pendukung Semanggi
A A A
JAKARTA - Proyek pembangunan Simpang Susun Semanggi II akan diresmikan pada 17 Agustus mendatang. Sebelum diserahterimakan oleh perusahaan swasta, DKI harus siapkan fasilitas pendukungnya.

Pengamat Transportasi Universitas Tarumanegara, Leksmono Suryo Putranto mengatakan, pembangunan Simpang Susun Semanggi memang tidak ada dalam rencana pembangunan Jakarta. Namun, pebangunan sebesar itu pastinya melewati perencanaan, baik itu rencana kendaraan apa yang melintas ataupun rencana berapa kuat kendaraan yang mampu melintas. Setelah itu, kata dia, perencanaan tersebut masuk dalam design dan ditindaklanjuti oleh konsultan.

Sehingga, lanjut Leksmono, tidak mungkin Dinas Bina Marga dan perangkat daerah lainya melewatkan proses perencanaan, design dan pemaparan dari konsultan. Sebab, meski berasal dari dana Koefisien Lantai Bangunan (KLB), Dinas Bina Marga dan perangkat daerah lainnya pasti kritis ketika pemaparan konsultan, design tidak sesuai dengan kondisi Jakarta saat ini.

"Saat serah terimakan pun nanti Dinas Bina Marga harus mempertanyakan kalau fisik kontruksi tidak sesuai design dan pemaparan konsultan. Laporan pendahuluan sampai akhir pasti ada. Janggal kalau Dinas Bina marga tidak menyadari," kata Leksmono Suryo Putranto saat dihubungi, Kamis (27/4/2017).

Leksmono menjelaskan, pembangunan fisik di Jakarta pastinya ada manfaatnya. Namun, manfaatnya itu ada jangka pendek dan jangka panjang. Untuk jangka pendek, pembangunan semanggi mampu mengurai kemacetan 30% di simpulnya. Namun, jangka panjang, kemacetan pasti akan bertambah mengingat orang merasa nyaman dengan jalan simpang semanggi. Apalagi bangunan gedung sekitar Semanggi yang memberikan kompensasi KLB untuk Simpang Susun Semanggi tidak dipikirkan beban tambahan sebagai dampak peninggian gedung.

Untuk itulah, Leksmono meminta Dinas Bina Marga dan perangkat daerah lainnya meminta agar saat serahterima nanti mempertanyakan secara kritis apabila pembangunan kontruksi di luar rencana design dan konsultan.

"Tentunya sebelum serah terima, Dinas Bina Marga akan mengujicobakan untuk mengecek fisik dan tekhnis kontruksi. Kontraktor pasti akan bertanggung jawab apabila ada kesalahan," ujarnya.

Selain itu, Leksmono juga meminta DKI segera menyiapkan fasilitas pendukung agar Simpang Susun Semanggi dalam jangka panjang dapat mengurai kemacetan. Fasilitas penduung tersebut yakni, perbaikan angkutan umum, pembatasan kendaraan baik itu Elektronik Road Prcing (ERP) ataupin parkir mesin dan park and ride.

"Jangan terlihat kejar target. Harus didukung fasilitas pendukungnya. Apakah pembangunan Prasanan didukung pengendalian ruang, mengatasi kemacetan itu tidak hanya bangunan fisik. Sistem yang penting. Jangan sampai kaya Ringroad selatan, pernah ga kita bayangkan seperti ini, banyak Mall, perkantoran dan sebagainya. Itu dampaknya luar biasa. Jadi seperti itu," katanya.

Kepala Dinas Bina Marga, Yusmada Faisal tentunya akan melakukan uji coba untuk engetahui kualitas tekhnis dan fisik Simpang Susun Semanggi. Ujicoba tersebut akan berjalan pada Juli mendatang. Nantinya, apabila terjadi kejanggalan dengan design dan konsultan, serah terima akan ditunda sampai kontraktor memperbaikinya.

Yusmada menyatakan, saat ini pengerjaan sudah mencapai 75%. Saat ini dia lebih fokus untuk mengerjakan finsihing sebelum diujicobakan, seperti penyelesaian on/off ramp kedua jalan layang, penyelesaian barier tepi (Paravet), pelapisan hotmix dilengkapi marka/rambu, pencahyaan bangunan jembatan, dan pengembalian kondisi jalan/taman existing.

"Kami fokus untuk penyelesaian infrastruktur dahulu. Pengawasan kami lakukan secara ketat. Salah satunya melalui ujicoba pertengahan Juli mendatang. Mudah-mudahan 17 Agustus bisa dioperasikan," katanya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0860 seconds (0.1#10.140)