Dishubtrans DKI Akui RPTRA Kalijodo Dikuasai Preman
A
A
A
JAKARTA - Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta tak menampik dengan kondisi parkiran di RPTRA Kalijodo yang mulai dikuasai preman. Bahkan, masyarakat yang hendak memarkir kendaraannya dimintai untuk membayar dua kali lipat dari harga normal.
Wakil Kepala Dishubtrans (Wakadishubtrans) DKI Jakarta, Sigit Wijatmoko mengatakan, preman yang mengusai kalijodo merupakan anak buah dari mantan preman Kalijodo, yakni Daeng Azis dan Daeng Jamal.
"Preman di sana coba masuk dan atur parkiran di kawasan itu," tutur Sigit ketika dikonfirmasi, Senin (24/4/2017).
Meski begitu, Sigit belum mengetahui kenapa Tarif Parkir Elektronik (TPE) tidak berfungsi. Terkait hal inipun dirinya akan berkoordinasi dan bertanya kepada UP parkir mengenai tidak dapat digunakannya mesin itu.
"Padahal beberapa waktu lalu sudah dilakukan operasi pemberantasan preman. Saya juga enggak tahu kenapa mereka balik lagi," keluh Sigit menanggapi banyaknya preman di Kalijodo.
Dia pun berencana akan melakukan operasi serupa, membrantas dan mengusir preman di kawasan Kalijodo. Rencananya kegiatan ini akan dilakukan Selasa 25 April 2017 dengan mengerahkan personel kepolisian dan TNI. "Apelnya kita lakukan di kantor wali kota Jakut," tutur Sigit.
Selain itu, kata dia, demi menghindari dan menggusur preman di Kalijodo, pihaknya akan menerapkan sistem baru untuk parkiran di Kalijodo. Nantinya parkiran itu akan digunakan sistem gate, seperti di kawasan IRTI maupun mal. Gerbang gate akan dipasang dua di bagian selatan dari Jalan Tubagus Angke, dan bagian utara dari Jalan Teluk Gong.
Termasuk sistem parkir, dia mengatakan, koordinasi ini tengah memasuki sistem pematangan, salah satunya menentukan tarif parkir. Nantinya parkir di RPTRA Kalijodo tidak akan menggunakan TPE melainkan gate dengan tarif per jam, yakni Rp2.000 untuk sepeda motor Rp5.000 untuk mobil, dan Rp8.000 untuk truk dan bus.
"Nantinya untuk 15 menit pertama kami kenakan gratis parkir," tuturnya. (Baca Juga: RPTRA Kalijodo Dikuasai Preman, Masyarakat Keluhkan Tarif Parkir
Mempercepat hal itu, kata dia, pihaknya akan memanggil Kepala UP Parkir. Dia juga berharap, dalam waktu sepekan ke depan, parkiran di Kalijodo telah berubah sistem dan tak dikuasai preman.
Wakil Kepala Dishubtrans (Wakadishubtrans) DKI Jakarta, Sigit Wijatmoko mengatakan, preman yang mengusai kalijodo merupakan anak buah dari mantan preman Kalijodo, yakni Daeng Azis dan Daeng Jamal.
"Preman di sana coba masuk dan atur parkiran di kawasan itu," tutur Sigit ketika dikonfirmasi, Senin (24/4/2017).
Meski begitu, Sigit belum mengetahui kenapa Tarif Parkir Elektronik (TPE) tidak berfungsi. Terkait hal inipun dirinya akan berkoordinasi dan bertanya kepada UP parkir mengenai tidak dapat digunakannya mesin itu.
"Padahal beberapa waktu lalu sudah dilakukan operasi pemberantasan preman. Saya juga enggak tahu kenapa mereka balik lagi," keluh Sigit menanggapi banyaknya preman di Kalijodo.
Dia pun berencana akan melakukan operasi serupa, membrantas dan mengusir preman di kawasan Kalijodo. Rencananya kegiatan ini akan dilakukan Selasa 25 April 2017 dengan mengerahkan personel kepolisian dan TNI. "Apelnya kita lakukan di kantor wali kota Jakut," tutur Sigit.
Selain itu, kata dia, demi menghindari dan menggusur preman di Kalijodo, pihaknya akan menerapkan sistem baru untuk parkiran di Kalijodo. Nantinya parkiran itu akan digunakan sistem gate, seperti di kawasan IRTI maupun mal. Gerbang gate akan dipasang dua di bagian selatan dari Jalan Tubagus Angke, dan bagian utara dari Jalan Teluk Gong.
Termasuk sistem parkir, dia mengatakan, koordinasi ini tengah memasuki sistem pematangan, salah satunya menentukan tarif parkir. Nantinya parkir di RPTRA Kalijodo tidak akan menggunakan TPE melainkan gate dengan tarif per jam, yakni Rp2.000 untuk sepeda motor Rp5.000 untuk mobil, dan Rp8.000 untuk truk dan bus.
"Nantinya untuk 15 menit pertama kami kenakan gratis parkir," tuturnya. (Baca Juga: RPTRA Kalijodo Dikuasai Preman, Masyarakat Keluhkan Tarif Parkir
Mempercepat hal itu, kata dia, pihaknya akan memanggil Kepala UP Parkir. Dia juga berharap, dalam waktu sepekan ke depan, parkiran di Kalijodo telah berubah sistem dan tak dikuasai preman.
(mhd)