FPI Beberkan Kronologis Teror ke Habib Rizieq di Cawang
A
A
A
JAKARTA - Front Pembela Islam (FPI) membeberkan kronologis teror yang dilakukan pihak tak bertanggung jawab kepada Habib Rizieq Shihab di Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur. FPI pun menduga, teror itu dilakukan secara sengaja kepada ketua umum FPI itu.
Anggota Tim Advokat GNPF-MUI Kapitra Ampera mengatakan, pada Minggu (16/4/2017) dini hari tadi terdapat peristiwa menyakitkan saat kelompok masyarakat tengah melakukan kegiatan Tabligh Akbar di Cawang malah diteror dengan cara pembakaran mobil dan digelindingkan ke arah jamaah.
"Itu mobil terlihat sengaja ditaruh di situ untuk mencelakai kaum muslimin dan imam besar umat Islam," ujarnya di Masjid Raya Al Ittihat, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (16/4/2017).
Sementara itu, Ketua DPD FPI Jakarta, Habib Muchsin Alatas mengaku, sudah 19 kali FPI menggelar Tabligh Akbar di kawasan Cawang, tapi baru kali ini mendapatkan teror. Kegiatan Tabligh Akbar pun digelar pada tiap tahunnya dan berisi santunan sembako pada orang-orang yang membutuhkan.
Sebelumnya, kata dia, di lokasi yang sama pun diadakan pengobatan gratis pada masyarakat yang kurang mampu. Ada juga kegiatan khataman hadits Bukhari sambil membaca ayat suci Alquran. Sore harinya, diselenggarakan hiburan anak, yakni ondel-ondel.
Memasuki Magrib, digelarlah acara Tabligh Akbar dengan ceramah dari Ketum FPI Habib Rizieq Shihab tentang yang dilakukan Nabi Muhammad SAW saat Isra Mikraj hingga sampai ke umat Islam harus tunduk pada Allah dan rasulnya serta aturan di pemerintahan kita selama tak melanggar aturan Allah.
"Saat tengah malam, acara baru selesai, beliau tutup doa. Saat itu terdengar suara ledakan, Habib Rizieq lalu mempercepat doanya dan melihatnya. Ternyata ada mobil terbakar," tuturnya.
Mobil yang terbakar itu, paparnya, tampak berjalan menurun ke arah para jamaah, sedang para jamaah saat itu masih berdoa. Beruntung, mobil tersebut menabraki motor-motor jamaah, laskar yang selesai berdoa lantas menyelamatkan motor-motor tersebut.
"Mobil lalu kita ganjel dengan batu. Kita matikan api bersama jamaah, ada yang pakai gelas aqua dan macam-macam," jelasnya.
Saat kejadian, beber Muchsin, jamaah sempat mendatangi mobil yang terbakar itu karena khawatir adanya orang yang berada di dalam mobil tersebut. Saat mendatangi mobil, mendadak ada tiga orang tak dikenal berlari dengan kencangnya dari balik mobil tersebut menjauhi lokasi.
"Kalau memang mau ikut maulid pasti di rem tangan. Kalaupun lupa, dia akan turun ke kerumunan orang untuk minta tolong. Tapi anehnya, ini malah dia lari menjauh ke arah Pancoran. Di sana sudah ada mobil yang standby dan kabur," terangnya.
Dia mengungkapkan, saat Habib Rizieq mendatangi mobil terbakar itu, Rizieq sempat terhalang dua mobil tak dikenal. Saat disorot menggunakan senter, tampak isi mobil itu dipenuhi derigen berisi bensin berjumlah delapan buah.
Tiga setelah peristiwa itu terjadi, ungkapnya, polisi pun mulai berdatangan, sedang Habib Rizieq dan jamaah sepakat untuk menyerahkannya ke polisi. Sebelum tengah malam, acara tersebut sempat dijaga sekitar 40 anggota polisi, mendadak ada tawuran di kawasan RS Budi Asih.
"Saat terjadi tawuran itu, polisi geser ke lokasi tawuran. Baru saat sepi polisi, peristiwa itu terjadi," katanya.
Anggota Tim Advokat GNPF-MUI Kapitra Ampera mengatakan, pada Minggu (16/4/2017) dini hari tadi terdapat peristiwa menyakitkan saat kelompok masyarakat tengah melakukan kegiatan Tabligh Akbar di Cawang malah diteror dengan cara pembakaran mobil dan digelindingkan ke arah jamaah.
"Itu mobil terlihat sengaja ditaruh di situ untuk mencelakai kaum muslimin dan imam besar umat Islam," ujarnya di Masjid Raya Al Ittihat, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (16/4/2017).
Sementara itu, Ketua DPD FPI Jakarta, Habib Muchsin Alatas mengaku, sudah 19 kali FPI menggelar Tabligh Akbar di kawasan Cawang, tapi baru kali ini mendapatkan teror. Kegiatan Tabligh Akbar pun digelar pada tiap tahunnya dan berisi santunan sembako pada orang-orang yang membutuhkan.
Sebelumnya, kata dia, di lokasi yang sama pun diadakan pengobatan gratis pada masyarakat yang kurang mampu. Ada juga kegiatan khataman hadits Bukhari sambil membaca ayat suci Alquran. Sore harinya, diselenggarakan hiburan anak, yakni ondel-ondel.
Memasuki Magrib, digelarlah acara Tabligh Akbar dengan ceramah dari Ketum FPI Habib Rizieq Shihab tentang yang dilakukan Nabi Muhammad SAW saat Isra Mikraj hingga sampai ke umat Islam harus tunduk pada Allah dan rasulnya serta aturan di pemerintahan kita selama tak melanggar aturan Allah.
"Saat tengah malam, acara baru selesai, beliau tutup doa. Saat itu terdengar suara ledakan, Habib Rizieq lalu mempercepat doanya dan melihatnya. Ternyata ada mobil terbakar," tuturnya.
Mobil yang terbakar itu, paparnya, tampak berjalan menurun ke arah para jamaah, sedang para jamaah saat itu masih berdoa. Beruntung, mobil tersebut menabraki motor-motor jamaah, laskar yang selesai berdoa lantas menyelamatkan motor-motor tersebut.
"Mobil lalu kita ganjel dengan batu. Kita matikan api bersama jamaah, ada yang pakai gelas aqua dan macam-macam," jelasnya.
Saat kejadian, beber Muchsin, jamaah sempat mendatangi mobil yang terbakar itu karena khawatir adanya orang yang berada di dalam mobil tersebut. Saat mendatangi mobil, mendadak ada tiga orang tak dikenal berlari dengan kencangnya dari balik mobil tersebut menjauhi lokasi.
"Kalau memang mau ikut maulid pasti di rem tangan. Kalaupun lupa, dia akan turun ke kerumunan orang untuk minta tolong. Tapi anehnya, ini malah dia lari menjauh ke arah Pancoran. Di sana sudah ada mobil yang standby dan kabur," terangnya.
Dia mengungkapkan, saat Habib Rizieq mendatangi mobil terbakar itu, Rizieq sempat terhalang dua mobil tak dikenal. Saat disorot menggunakan senter, tampak isi mobil itu dipenuhi derigen berisi bensin berjumlah delapan buah.
Tiga setelah peristiwa itu terjadi, ungkapnya, polisi pun mulai berdatangan, sedang Habib Rizieq dan jamaah sepakat untuk menyerahkannya ke polisi. Sebelum tengah malam, acara tersebut sempat dijaga sekitar 40 anggota polisi, mendadak ada tawuran di kawasan RS Budi Asih.
"Saat terjadi tawuran itu, polisi geser ke lokasi tawuran. Baru saat sepi polisi, peristiwa itu terjadi," katanya.
(mhd)