Bertemu Prabowo Subianto, Denny JA Bahas Pemenangan Anies-Sandi
A
A
A
JAKARTA - Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menemui Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Minggu, 9 April 2017 kemarin. Denny JA diundang khusus Prabowo guna membahas pemenangan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dalam Pilgub DKI Jakarta.
"Saya hanya memperkuat isu kebangsaan dan kebhinekaan dalam kampanye Anies-Sandi," kata Denny usia bertemu dengan Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Senin, (10/4/2017).
Menurut Denny, Prabowo ingin mempunyai konsultan politik yang lebih profesional di Pilgub DKI Jakarta. Karena itu mengundang Denny JA yang memang dikenal sebagai pendiri konsultan politik yang lebih berpengalaman, sudah ikut memenangkan 3 kali Pilpres dan 31 pemilihan gubernur di berbagai daerah.
Denny JA mengaku telah mempunyai strategi guna memenangkan Anies-Sandi yakni dengan mengembalikan isu kebangsaan dan kebhinekaan. "Baik Ahok ataupun Anies sama-sama mengangkat isu kebangsaan. Namun isu kebangsaan Anies lebih kuat secara gagasan. Anies yang didukung Prabowo mengembangkan isu kebhinekaan yang lebih kental keadilan sosialnya. Isu kebangsaan yang lebih mungkin stabil pula," lanjutnya.
Bila terus dipimpin Ahok, lanjut Deny, Jakarta potensial terbelah. Demo anti-Ahok karena isu agama akan terus hidup. "Padahal ekonomi, bisnis dan pemerintahan nasional membutuhkan Jakarta yang lebih stabil," ucapnya.
"Saya hanya memperkuat isu kebangsaan dan kebhinekaan dalam kampanye Anies-Sandi," kata Denny usia bertemu dengan Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Senin, (10/4/2017).
Menurut Denny, Prabowo ingin mempunyai konsultan politik yang lebih profesional di Pilgub DKI Jakarta. Karena itu mengundang Denny JA yang memang dikenal sebagai pendiri konsultan politik yang lebih berpengalaman, sudah ikut memenangkan 3 kali Pilpres dan 31 pemilihan gubernur di berbagai daerah.
Denny JA mengaku telah mempunyai strategi guna memenangkan Anies-Sandi yakni dengan mengembalikan isu kebangsaan dan kebhinekaan. "Baik Ahok ataupun Anies sama-sama mengangkat isu kebangsaan. Namun isu kebangsaan Anies lebih kuat secara gagasan. Anies yang didukung Prabowo mengembangkan isu kebhinekaan yang lebih kental keadilan sosialnya. Isu kebangsaan yang lebih mungkin stabil pula," lanjutnya.
Bila terus dipimpin Ahok, lanjut Deny, Jakarta potensial terbelah. Demo anti-Ahok karena isu agama akan terus hidup. "Padahal ekonomi, bisnis dan pemerintahan nasional membutuhkan Jakarta yang lebih stabil," ucapnya.
(whb)