191 Jamaah Umrah Ditelantarkan Agen Perjalanan di Bandara Soetta
A
A
A
TANGERANG - Agen perjalanan berinisial FT diduga menelantarkan ratusan jamaah umrah dari Cirebon, Surabaya, dan Jakarta, selama tiga hari di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang.
Ratusan jamaah yang terdiri dari 45 jamaah asal Cirebon, 90 jamaah dari Surabaya, dan 90 jamaah dari Jakarta itu dibiarkan menunggu tanpa kejelasan dari pihak travel kapan diberangkatkan ke Tanah Suci Mekkah.
Salah seorang jamaah umrah Yanto mengaku sangat kecewa dengan pelayanan FT yang sangat tidak profesional. Pertama pihak travel menjanjikan akan memberangkatkan jamaah Januari 2017.
"Tetapi mundur Februari 2017. Setelah Februari, mundur lagi Maret 2017. Lalu kami dapat pesan WA dari Bu Ine berangkat 23 Maret 2017," kata Yanto, kepada KORAN SINDO, Kamis (30/3/2017).
Tetapi tiga hari menjelang hari H, pihak travel kembali meralat jadwal keberangkatan hingga 28 Maret 2017. Setelah mendapat kepastian tidak akan mundur lagi, Yanto pun langsung mengurus surat cuti kerja.
Tidak hanya itu, Yanto juga menggelar pengajian di rumahnya minta didoakan selama beribadah di Tanah Suci, pamitan ke saudara, teman-teman, tetangga, dan jamaah masjid tempatnya mengaji di rumah.
"Kami berangkat pukul 06.00 WIB, pada 28 Maret 2017 dengan bus dikawal tour leader dari FT. Rombongan sampai Swissbell Hotel Tangerang yang berada dekat bandara pukul 11.00 WIB," ucap Yanto.
Setelah menunggu selama tiga jam di lobi hotel, rombongan jamaah lantas diberikan pengarahan dari FT. Namun alangkah kecewanya Yanto, bahwa ternyata jadwal keberangkatan mereka kembali tertunda.
"Saya sangat terkejut saat mendengar perjalanan hari itu kembali ditunda dengan alasan visa belum keluar. Oleh team legal FT kami dijanjikan berangkat paling lambat 30 Maret 2017," jelasnya.
Namun hingga berita ini ditulis, Yanto dan rombongan jamaah umrah lainnya belum juga diberangkatkan ke Tanah Suci. Sebagai kompensasi, pihak travel akan membawa para jamaah tour ke Masjid Kubah Mas, Depok.
"Kami diiming-imingi city tour untuk melihat lihat masjid Kubah Mas dan Istiqlal. Tapi kami menolak mentah-mentah, karena bukan jalan-jalan yang akan dituju. Kami ingin ibadah ke Mekkah," terang Yanto.
Dari Swissbell Hotel, rombongan jamaah dipindahkan ke Pop Hotel. Di sana, para jamaah menginap selama dua malam. Selama menginap, mereka melakukan pencarian informasi terkait visa ke pihak kedutaan.
Betapa terkejutnya Yanto, saat tahu bahwa visa mereka baru diurus oleh FT, pada 28 Maret 2017. Merasa dibohongi, para jamaah melakukan protes dan meminta kepastian kapan mereka akan keberangkatan.
"Berdasarkan rapat terakhir tadi, besok kami diberangkatkan. Saya tidak mau dipulangkan ke rumah. Kami sudah habis-habisan ini. Saya meminta agen travel segera memberangkatkan kami ini para jemaah," jelasnya.
Salah seorang jamaah lainnya Aisyah mengatakan, selama menunggu di hotel banyak jamaah yang sakit dan mengalami stres. Salah seorang yang sakit dan masih terbaring lemah itu adalah suaminya Kasmin.
"Suami saya masih sakit sampai sekarang. Dia ikut terbawa stres karena memikirkan kapan akan diberangkatkan. Sekarang orangnya masih terbaring lemah. Pihak travel harus segera bertanggung jawab," sambung Aisyah.
Sementara itu, pihak agen biro perjalanan FT menolak dimintai keterangan saat dimintai konfirmasi awak media. Sedang jumlah total jamaah umrah yang terlantar dan akan diberangkatkan sebanyak 191 orang.
Ratusan jamaah yang terdiri dari 45 jamaah asal Cirebon, 90 jamaah dari Surabaya, dan 90 jamaah dari Jakarta itu dibiarkan menunggu tanpa kejelasan dari pihak travel kapan diberangkatkan ke Tanah Suci Mekkah.
Salah seorang jamaah umrah Yanto mengaku sangat kecewa dengan pelayanan FT yang sangat tidak profesional. Pertama pihak travel menjanjikan akan memberangkatkan jamaah Januari 2017.
"Tetapi mundur Februari 2017. Setelah Februari, mundur lagi Maret 2017. Lalu kami dapat pesan WA dari Bu Ine berangkat 23 Maret 2017," kata Yanto, kepada KORAN SINDO, Kamis (30/3/2017).
Tetapi tiga hari menjelang hari H, pihak travel kembali meralat jadwal keberangkatan hingga 28 Maret 2017. Setelah mendapat kepastian tidak akan mundur lagi, Yanto pun langsung mengurus surat cuti kerja.
Tidak hanya itu, Yanto juga menggelar pengajian di rumahnya minta didoakan selama beribadah di Tanah Suci, pamitan ke saudara, teman-teman, tetangga, dan jamaah masjid tempatnya mengaji di rumah.
"Kami berangkat pukul 06.00 WIB, pada 28 Maret 2017 dengan bus dikawal tour leader dari FT. Rombongan sampai Swissbell Hotel Tangerang yang berada dekat bandara pukul 11.00 WIB," ucap Yanto.
Setelah menunggu selama tiga jam di lobi hotel, rombongan jamaah lantas diberikan pengarahan dari FT. Namun alangkah kecewanya Yanto, bahwa ternyata jadwal keberangkatan mereka kembali tertunda.
"Saya sangat terkejut saat mendengar perjalanan hari itu kembali ditunda dengan alasan visa belum keluar. Oleh team legal FT kami dijanjikan berangkat paling lambat 30 Maret 2017," jelasnya.
Namun hingga berita ini ditulis, Yanto dan rombongan jamaah umrah lainnya belum juga diberangkatkan ke Tanah Suci. Sebagai kompensasi, pihak travel akan membawa para jamaah tour ke Masjid Kubah Mas, Depok.
"Kami diiming-imingi city tour untuk melihat lihat masjid Kubah Mas dan Istiqlal. Tapi kami menolak mentah-mentah, karena bukan jalan-jalan yang akan dituju. Kami ingin ibadah ke Mekkah," terang Yanto.
Dari Swissbell Hotel, rombongan jamaah dipindahkan ke Pop Hotel. Di sana, para jamaah menginap selama dua malam. Selama menginap, mereka melakukan pencarian informasi terkait visa ke pihak kedutaan.
Betapa terkejutnya Yanto, saat tahu bahwa visa mereka baru diurus oleh FT, pada 28 Maret 2017. Merasa dibohongi, para jamaah melakukan protes dan meminta kepastian kapan mereka akan keberangkatan.
"Berdasarkan rapat terakhir tadi, besok kami diberangkatkan. Saya tidak mau dipulangkan ke rumah. Kami sudah habis-habisan ini. Saya meminta agen travel segera memberangkatkan kami ini para jemaah," jelasnya.
Salah seorang jamaah lainnya Aisyah mengatakan, selama menunggu di hotel banyak jamaah yang sakit dan mengalami stres. Salah seorang yang sakit dan masih terbaring lemah itu adalah suaminya Kasmin.
"Suami saya masih sakit sampai sekarang. Dia ikut terbawa stres karena memikirkan kapan akan diberangkatkan. Sekarang orangnya masih terbaring lemah. Pihak travel harus segera bertanggung jawab," sambung Aisyah.
Sementara itu, pihak agen biro perjalanan FT menolak dimintai keterangan saat dimintai konfirmasi awak media. Sedang jumlah total jamaah umrah yang terlantar dan akan diberangkatkan sebanyak 191 orang.
(whb)