Mulai 2014, BNPB Sebut Jakarta Rawan Banjir

Kamis, 23 Februari 2017 - 01:21 WIB
Mulai 2014, BNPB Sebut...
Mulai 2014, BNPB Sebut Jakarta Rawan Banjir
A A A
JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mengatakan, dari tahun ke tahun Jakarta terus melakukan pembangunan. Bahkan, tidak sedikit wilayah yang harus dikorbankan untuk pembangunan Ibu Kota Jakarta.

Willem megatakan, tidak terkecuali masalah banjir yang kerap terjadi saat Jakarta diguyur hujan lebat. Maka itu, kata dia, Jakarta masih rawan masalah banjir.

"Perubahan pembangunan di Jakarta kalau kami lihat (tahun) 1972 sampai 2014 bahwa hampir semuanya merah, tidak ada warna warna hijau. Artinya Jakarta rawan terhadap banjir sekarang," kata Willem di Gedung BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Rabu 22 Februari 2017.

Willem menambahkan, sejumlah perubahan geografis dari Jakarta, sebelum masuk 2014, Daerah Aliran Sungai (DAS) di Ibu Kota dapat menahan sekitar 45% dengan lintasan air ke sungai sebanyak 65%. Sementara saat ini, air hujan yang dapat ditahan DAS hanya 15%. Selebihnya langsung turun ke dataran rendah.

"Tentang prosentase hujan menjadi run off, run off airnya 85% untuk DKI Jakarta. Artinya begitu hujan terjadi, maka 85% air langsung masuk ke dataran rendah. Selebihnya enam persen masuk ke dalam tanah dan menguap. Itu Jakarta," katanya.

Dampak bencana banjir di DKI pada 2017 terjadi di 37 kecamatan. Faktor cuaca dan struktur geografi Jakarta disebut menjadi salah satu dari sejumlah faktor yang menyebabkan terjadinya luapan air yang cukup parah tersebut. "Isu pertumbuhan penduduk dan urbanisasi juga mempengaruhi," katanya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0974 seconds (0.1#10.140)