Banjir di Kembangan Utara, Puluhan Pengungsi Butuh Bantuan
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah warga di RT 07/01, kembangan Utara, kembangan, Jakarta Barat butuh bantuan di hari kedua mengungsi. Malahan, semenjak mengungsi sejak Selasa (21/2/2017) pagi, bantuan baru sekali di berikan.
"Itu pun di kasih pas sore hari menjelang magrib. Selanjutnya sampai siang ini kami belum mendapatkan makanan," kata Nina (24) salah satu warga RT 07/01, Kembangan Utara, Kembangan, Jakarta Barat, Rabu (22/2/2017) siang.
Nina menuturkan di musala ini, ada sekitar 60 KK yang mengungsi. Mereka ditempatkan di lantai satu dan dua Musala Nurul Muslimin.
Beberapa bantuan lainnya yang di berikan Pemerintah melalui Lurah Kembangan Utara lanjutnya adalah selimut. Namun selimut sendiri di berikan hanya kepada beberapa keluarga yang memiliki anak, sementara yang tidak memiliki anak, selimut tak diberikan.
Meski di tempatkan di musalah, namun Nina enggan bermalam di tempat itu. Penuh sesaknya masyarakat yang mengungsi membuat dirinya terpaksa harus pindah ke tempat temannya yang berlokasi sekitar 200 meter dari rumahnya. "Kebetulan tempat teman tidak banjir," katanya.
Hingga siang tadi, Nina berharap pemerintah setempat dapat memberikan bantuan. Tak hanya persoalan makan dan selimut. Bantuan terhadap kesehatan warga juga harus dilakukan, terutama terhadap anak anak yang rentan sakit.
Nina sendiri memilih bertahan di kawasan pengungsian lantaran rumahnya masih terendam setinggi 50 centimeter lantaran tanggul kali Angke lama yang belum rampung. "Butuh dua hari untuk air surut," tuturnya.
Kasudin Sosial Jakarta Barat, Hadi Surya membantah bantuan tidak didistribusikan menurutnya kemarin dirinya telah memberikan bantuan terhadap 2.250 jiwa yang tersebar di beberapa lokasi seperti Kembangan dan Cengkareng.
Sementara untuk hari ini, Rabu (22/2/2017), pihaknya telah menyiapkan makanan dan bantuan selimut dan peralatan anak kepada 1.860 jiwa. "Akan distribusikan secepatnya," kata Hadi.
"Itu pun di kasih pas sore hari menjelang magrib. Selanjutnya sampai siang ini kami belum mendapatkan makanan," kata Nina (24) salah satu warga RT 07/01, Kembangan Utara, Kembangan, Jakarta Barat, Rabu (22/2/2017) siang.
Nina menuturkan di musala ini, ada sekitar 60 KK yang mengungsi. Mereka ditempatkan di lantai satu dan dua Musala Nurul Muslimin.
Beberapa bantuan lainnya yang di berikan Pemerintah melalui Lurah Kembangan Utara lanjutnya adalah selimut. Namun selimut sendiri di berikan hanya kepada beberapa keluarga yang memiliki anak, sementara yang tidak memiliki anak, selimut tak diberikan.
Meski di tempatkan di musalah, namun Nina enggan bermalam di tempat itu. Penuh sesaknya masyarakat yang mengungsi membuat dirinya terpaksa harus pindah ke tempat temannya yang berlokasi sekitar 200 meter dari rumahnya. "Kebetulan tempat teman tidak banjir," katanya.
Hingga siang tadi, Nina berharap pemerintah setempat dapat memberikan bantuan. Tak hanya persoalan makan dan selimut. Bantuan terhadap kesehatan warga juga harus dilakukan, terutama terhadap anak anak yang rentan sakit.
Nina sendiri memilih bertahan di kawasan pengungsian lantaran rumahnya masih terendam setinggi 50 centimeter lantaran tanggul kali Angke lama yang belum rampung. "Butuh dua hari untuk air surut," tuturnya.
Kasudin Sosial Jakarta Barat, Hadi Surya membantah bantuan tidak didistribusikan menurutnya kemarin dirinya telah memberikan bantuan terhadap 2.250 jiwa yang tersebar di beberapa lokasi seperti Kembangan dan Cengkareng.
Sementara untuk hari ini, Rabu (22/2/2017), pihaknya telah menyiapkan makanan dan bantuan selimut dan peralatan anak kepada 1.860 jiwa. "Akan distribusikan secepatnya," kata Hadi.
(ysw)