Banjir di Perumahan Harapan Baru akibat Tanggul Kali Cakung Jebol
A
A
A
BEKASI - Tanggul Kali Cakung di Perumahan Harapan Baru, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, jebol sepanjang 12 meter. Akibatnya, ratusan permukiman warga di RT 4/3 tenggelam air sedada orang dewasa setinggi 1,5 meter.
Jebolnya tanggul Kali Cakung itu terjadi pada Selasa (21/2/2017) pukul 15.30 WIB membuat warga berhamburan keluar menyelamatkan diri.”Kami kaget, tanggulnya jebol, diiringi oleh derasnya aliran air Kali Cakung ke rumah kami,” kata Putri Ladea (27) warga setempat.
Ladea mengatakan, sebetulnya air telah merendam permukiman warga sejak Minggu, 19 Februari 2017 malam lalu. Bahkan, selama tiga hari atau sampai Selasa siang, air setinggi 20-40 cm masih menerjang permukiman. Namun dengan jebolnya tanggul itu, debit air di permukiman kini bertambah.
Ketinggian air yang awalnya hanya 30 cm, kini berubah menjadi 1,5 meter. Bahkan, ketinggian air sampai sedada orang dewasa di jalan lingkungan. Tapi di rumah hanya selutut orang dewasa.”Tidak ada korban jiwa, hanya kami butuh dievakuasi secepatnya,” ungkapnya.
Saat ini, warga mulai memutuskan untuk mengungsi ke daerah yang lebih tinggi. Mereka khawatir, lokasi jebolnya tanggul makin meluas sehingga bisa membahayakan keselamatan warga setempat.
”Banjir kali ini sangat parah daripada sebelumnya,” kata Annisa Oktaviani (26). Tanggul yang jebol tersebut sebelumnya pernah diperbaiki oleh dinas terkait.
Seingatnya, tanggul itu diperbaiki petugas pada 2012 lalu, karena, waktu itu ketinggian banjir sampai satu meter. Sehingga, posisi tanggul langsung ditinggikan dan diperbaiki.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, tanggul Kali Cakung telah jebol sepanjang 12 meter.”Aliran air deras masuk permukiman warga, belum bisa kami tangani,” katanya.
Untuk penangananya, lanjut dia, Dinas PUPR menunggu debit air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Cakung itu berkurang. Setelah itu, baru dilakukan antisipasi penanganan.”Jebolnya karena karena tanggul tidak mampu menahan debit air yang tinggi dari hulu di Jatisampurna,” tegasnya.
Tri memastikan, air yang menggenangi warga akan surut dalam waktu beberapa jam. Sebab air tersebut akan mengalir ke Kali Cakung lewat saluran air yang ada di sana. Bila tinggi muka air (TMA) berada di posisi normal, pihaknya akan membangun tanggul ulang secara permanen.
Jebolnya tanggul Kali Cakung itu terjadi pada Selasa (21/2/2017) pukul 15.30 WIB membuat warga berhamburan keluar menyelamatkan diri.”Kami kaget, tanggulnya jebol, diiringi oleh derasnya aliran air Kali Cakung ke rumah kami,” kata Putri Ladea (27) warga setempat.
Ladea mengatakan, sebetulnya air telah merendam permukiman warga sejak Minggu, 19 Februari 2017 malam lalu. Bahkan, selama tiga hari atau sampai Selasa siang, air setinggi 20-40 cm masih menerjang permukiman. Namun dengan jebolnya tanggul itu, debit air di permukiman kini bertambah.
Ketinggian air yang awalnya hanya 30 cm, kini berubah menjadi 1,5 meter. Bahkan, ketinggian air sampai sedada orang dewasa di jalan lingkungan. Tapi di rumah hanya selutut orang dewasa.”Tidak ada korban jiwa, hanya kami butuh dievakuasi secepatnya,” ungkapnya.
Saat ini, warga mulai memutuskan untuk mengungsi ke daerah yang lebih tinggi. Mereka khawatir, lokasi jebolnya tanggul makin meluas sehingga bisa membahayakan keselamatan warga setempat.
”Banjir kali ini sangat parah daripada sebelumnya,” kata Annisa Oktaviani (26). Tanggul yang jebol tersebut sebelumnya pernah diperbaiki oleh dinas terkait.
Seingatnya, tanggul itu diperbaiki petugas pada 2012 lalu, karena, waktu itu ketinggian banjir sampai satu meter. Sehingga, posisi tanggul langsung ditinggikan dan diperbaiki.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, tanggul Kali Cakung telah jebol sepanjang 12 meter.”Aliran air deras masuk permukiman warga, belum bisa kami tangani,” katanya.
Untuk penangananya, lanjut dia, Dinas PUPR menunggu debit air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Cakung itu berkurang. Setelah itu, baru dilakukan antisipasi penanganan.”Jebolnya karena karena tanggul tidak mampu menahan debit air yang tinggi dari hulu di Jatisampurna,” tegasnya.
Tri memastikan, air yang menggenangi warga akan surut dalam waktu beberapa jam. Sebab air tersebut akan mengalir ke Kali Cakung lewat saluran air yang ada di sana. Bila tinggi muka air (TMA) berada di posisi normal, pihaknya akan membangun tanggul ulang secara permanen.
(whb)