20% Gedung SD Negeri di Kota Bogor Rusak
A
A
A
BOGOR - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor mencatat sebanyak 20% gedung sekolah di Kota Bogor dalam kondisi rusak ringan, sedang dan berat. Pemkot Bogor telah mengalokasikan anggaran Rp26 miliar untuk perbaikan gedung sekolah rusak tersebut.
Sekretaris Disdik Kota Bogor Fahrudin mengatakan, jumlah gedung SD di Kota Bogor saat ini mencapai 253 gedung."Dari jumlah tersebut 20% atau sebanyak 50 gedung dalam kondisi rusak ringan, sedang dan berat.
"Pada 2016 ini sebanyak 30 gedung SD yang rusak akan diperbaiki," kata Fahrudin saat mendampingi Wali Kota Bogor Bima Arya meninjau kondisi terakhir ruangan roboh di SD Negeri Pakuan 2 pada Selasa, 14 Februari 2017 kemarin.
Menurut Fahrudin, pada APBD 2017 ini dialokasikan anggaran Rp26 miliar untuk perbaikan sekolah rusak. Dari 30 unit SD yang akan diperbaiki, lanjut Fahrudin, tidak semuanya direvitaliasasi, karena masing-masing akan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisinya.
"Sebanyak 15 SD di antaranya akan direvitalisasi, empat SD direstorasi, lima SD direhabilitasi dan enam SD melaksanakan pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB). Bangunan SD yang direstorasi merupakan bangunan sekolah cagar budaya seperti SD Pengadilan,” jelas Fahrudin.
Sementara itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya menuturkan, lapuknya kayu kuda-kuda akibat dimakan rayap menjadi salah satu faktor penyebab robohnya atap ruangan tersebut SDN Pakuan 2. Dibanyak tempat keberadaan rayap jika tidak diperiksa, bisa mengakibatkan kondisi kayu memburuk. Kayunya keropos dan itu mempengaruhi kondisi kuda-kuda atap.
“Apalagi ditambah keadaan cuaca yang ekstrim dengan curah hujan tinggi dan kencangnya angin,” ujarnya. Untuk menghindari kejadian serupa, Bima menginstruksikan Dinas Pendidikan memeriksa kondisi bangunan SD-SD lainnya di Kota Bogor.
Khusus untuk SD Negeri Pakuan 2, pada tahun 2017 SD ini memang sudah masuk daftar sekolah yang akan direvitalisasi. Itu sebabnya usai dicek, nantinya desain bangunan akan disesuaikan.SD Negeri Pakuan 2 terakhir dibangun tahun 2003. Ruangan yang roboh dibangun 3 tahun setelahnya. Saat ini jumlah siswa tercatat lebih dari 500 orang.
Sekretaris Disdik Kota Bogor Fahrudin mengatakan, jumlah gedung SD di Kota Bogor saat ini mencapai 253 gedung."Dari jumlah tersebut 20% atau sebanyak 50 gedung dalam kondisi rusak ringan, sedang dan berat.
"Pada 2016 ini sebanyak 30 gedung SD yang rusak akan diperbaiki," kata Fahrudin saat mendampingi Wali Kota Bogor Bima Arya meninjau kondisi terakhir ruangan roboh di SD Negeri Pakuan 2 pada Selasa, 14 Februari 2017 kemarin.
Menurut Fahrudin, pada APBD 2017 ini dialokasikan anggaran Rp26 miliar untuk perbaikan sekolah rusak. Dari 30 unit SD yang akan diperbaiki, lanjut Fahrudin, tidak semuanya direvitaliasasi, karena masing-masing akan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisinya.
"Sebanyak 15 SD di antaranya akan direvitalisasi, empat SD direstorasi, lima SD direhabilitasi dan enam SD melaksanakan pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB). Bangunan SD yang direstorasi merupakan bangunan sekolah cagar budaya seperti SD Pengadilan,” jelas Fahrudin.
Sementara itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya menuturkan, lapuknya kayu kuda-kuda akibat dimakan rayap menjadi salah satu faktor penyebab robohnya atap ruangan tersebut SDN Pakuan 2. Dibanyak tempat keberadaan rayap jika tidak diperiksa, bisa mengakibatkan kondisi kayu memburuk. Kayunya keropos dan itu mempengaruhi kondisi kuda-kuda atap.
“Apalagi ditambah keadaan cuaca yang ekstrim dengan curah hujan tinggi dan kencangnya angin,” ujarnya. Untuk menghindari kejadian serupa, Bima menginstruksikan Dinas Pendidikan memeriksa kondisi bangunan SD-SD lainnya di Kota Bogor.
Khusus untuk SD Negeri Pakuan 2, pada tahun 2017 SD ini memang sudah masuk daftar sekolah yang akan direvitalisasi. Itu sebabnya usai dicek, nantinya desain bangunan akan disesuaikan.SD Negeri Pakuan 2 terakhir dibangun tahun 2003. Ruangan yang roboh dibangun 3 tahun setelahnya. Saat ini jumlah siswa tercatat lebih dari 500 orang.
(whb)