Panwaslu Temukan Dua Truk Brosur Kampanye Hitam Sudutkan Anies-Sandi
A
A
A
JAKARTA - Tren positif yang di tunjukan pasangan calon nomor 3 Pilgub DKI Jakarta, Anies Sandi membuat pasangan ini menjadi incaran kelompok lain. Terbukti, jutaan brosur kampanye hitam disiapkan untuk menjatuh pasangan yang diusung Gerindra - PKS ini.
Hal itu terungkap, usai Panitia Pengawas Pemilu Jakarta Barat menemukan jutaan brosur yang akan dibagikan. "Ada sekitar dua truk kontainer berisi selebaran kampanye hitam paslon Anies - Sandi," ungkap Ketua Panwaslu Jakarta Barat, Puadi, Minggu (12/2/2017).
Terungkapnya kecurangan ini bermula saat pihaknya menulusuri aduan dari Ketua Karang Taruna, Kelurahan Duri Kepa, H. Rojali, Kamis 9 Februari 2017 sore. Dalam laporan itu terungkap selebaran kampanye hitam berjudul 'kebohongan Anies Sandi'.
Usai mendapatkan laporan, Panwaslu kemudian menelusuri, mendapati sebuah rumah kontrakan di Kawasan di Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat menjadi tempat penyimpanan. Rumah itu digrebek, Jumat 10 Februari 2017.
"Di rumah itu terdapat dua kontainer berisi selebaran. Semuanya pun sudah kami amankan," ujar Puadi.
Kasus ini pun masih dalam penyidikan Panwaslu, rencana pada Senin (13/2/2017) nanti, pihaknya akan memanggil seorang bernama Novi. Novi diketahui merupakan orang yang ada dilokasi saat penggrebekan.
"Kami juga belum bisa pastikan apakah brosur itu sudah tersebar belum," katanya.
Hal itu terungkap, usai Panitia Pengawas Pemilu Jakarta Barat menemukan jutaan brosur yang akan dibagikan. "Ada sekitar dua truk kontainer berisi selebaran kampanye hitam paslon Anies - Sandi," ungkap Ketua Panwaslu Jakarta Barat, Puadi, Minggu (12/2/2017).
Terungkapnya kecurangan ini bermula saat pihaknya menulusuri aduan dari Ketua Karang Taruna, Kelurahan Duri Kepa, H. Rojali, Kamis 9 Februari 2017 sore. Dalam laporan itu terungkap selebaran kampanye hitam berjudul 'kebohongan Anies Sandi'.
Usai mendapatkan laporan, Panwaslu kemudian menelusuri, mendapati sebuah rumah kontrakan di Kawasan di Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat menjadi tempat penyimpanan. Rumah itu digrebek, Jumat 10 Februari 2017.
"Di rumah itu terdapat dua kontainer berisi selebaran. Semuanya pun sudah kami amankan," ujar Puadi.
Kasus ini pun masih dalam penyidikan Panwaslu, rencana pada Senin (13/2/2017) nanti, pihaknya akan memanggil seorang bernama Novi. Novi diketahui merupakan orang yang ada dilokasi saat penggrebekan.
"Kami juga belum bisa pastikan apakah brosur itu sudah tersebar belum," katanya.
(ysw)