Ditjen Bea dan Cukai: Info Paket KTP Ganda dari Kamboja Masih Simpang Siur
A
A
A
JAKARTA - Ditjen Bea dan Cukai masih menelusuri informasi paket kiriman dari Kamboja yang berisi puluhan KTP dan NPWP ganda. Terungkapnya kiriman KTP dan NPWP ganda ini dibeberkan eks staf khusus Presiden keenam SBY yakni, Andi Arief melalui akun Twitter-nya @andiariefaa.
Sumber SINDOnews di Ditjen Bea dan Cukai Cholis mengatakan, informasi adanya paket KTP dan NPW ganda kiriman dari Kamboja yang datang ke Indonesia hingga kini masih simpang siur. "Kita sudah cek informasinya masih dicek, itu belum fix," kata sumber tersebut saat dihubungi SINDOnews, Rabu (8/2/2017).
Menurut sumber tersebut, di dalam suatu bandara atau pelabuhan instansi yang ada di sana tidak hanya Bea Cukai."Bisa saja yang menangani kasus itu instansi lain. Yang jelas kita sudah cari informasi, dan itu masih simpang siur," ujarnya singkat.
Diketahui, Andi Arief mantan staf khusus Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memaparkan sejumlah temuan terkait KTP palsu yang dikirim dari Kamboja ke Indonesia. Andi Arief membuka seluruh temuan tersebut melalui akun Twitter-nya @andiariefaa.
Melalui akun media sosialnya tersebut Andi Arief pada 5 Februari lalu berkicau,"saya dulu komisaris PT Post. Kawan saya banyak.Mereka menunjukkan bukti kiriman FedEX dari Kamboja isinya KTP/NPWP palsu.Segera selidiki.
Pada Senin, 6 Februari, Andi Arief kembali berkicau,"Menurut Pegawai Fedex, kiriman KTP dari Kamboja ditangkap petugas bea cukai Jumat dinihari lalu, tujuan pengiriman juga jelas. KTP #banyak yang beredar di media itu hasil tangkapan kiriman melalui FedEx berasal dari kamboja, tujuan pengiriman warga di Jakut," kicaunya.
Masih di tanggal yang sama, Andi Arief menulis kicauan,"Kalau Depdagri, Bawaslu, KPU tidak menindaklanjuti KTP #banyak ini, tugas rakyat dalam pilkada nanti awasi penggunaan E KTP etnis tertentu,".
Pada 7 Februari 2017, Andi Arief kembali berkicau,"Saya perjelas, ini bukti pengiriman melalui FedEx KTP #banyak berasal dari Kamboja, tujuan jakarta. Saya menyarankan Depdagri, KPU dan Bawaslu seger temui pihak Fedex dan bea cukai bandra. Gampang lakukan penyelidikan".
Sumber SINDOnews di Ditjen Bea dan Cukai Cholis mengatakan, informasi adanya paket KTP dan NPW ganda kiriman dari Kamboja yang datang ke Indonesia hingga kini masih simpang siur. "Kita sudah cek informasinya masih dicek, itu belum fix," kata sumber tersebut saat dihubungi SINDOnews, Rabu (8/2/2017).
Menurut sumber tersebut, di dalam suatu bandara atau pelabuhan instansi yang ada di sana tidak hanya Bea Cukai."Bisa saja yang menangani kasus itu instansi lain. Yang jelas kita sudah cari informasi, dan itu masih simpang siur," ujarnya singkat.
Diketahui, Andi Arief mantan staf khusus Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memaparkan sejumlah temuan terkait KTP palsu yang dikirim dari Kamboja ke Indonesia. Andi Arief membuka seluruh temuan tersebut melalui akun Twitter-nya @andiariefaa.
Melalui akun media sosialnya tersebut Andi Arief pada 5 Februari lalu berkicau,"saya dulu komisaris PT Post. Kawan saya banyak.Mereka menunjukkan bukti kiriman FedEX dari Kamboja isinya KTP/NPWP palsu.Segera selidiki.
Pada Senin, 6 Februari, Andi Arief kembali berkicau,"Menurut Pegawai Fedex, kiriman KTP dari Kamboja ditangkap petugas bea cukai Jumat dinihari lalu, tujuan pengiriman juga jelas. KTP #banyak yang beredar di media itu hasil tangkapan kiriman melalui FedEx berasal dari kamboja, tujuan pengiriman warga di Jakut," kicaunya.
Masih di tanggal yang sama, Andi Arief menulis kicauan,"Kalau Depdagri, Bawaslu, KPU tidak menindaklanjuti KTP #banyak ini, tugas rakyat dalam pilkada nanti awasi penggunaan E KTP etnis tertentu,".
Pada 7 Februari 2017, Andi Arief kembali berkicau,"Saya perjelas, ini bukti pengiriman melalui FedEx KTP #banyak berasal dari Kamboja, tujuan jakarta. Saya menyarankan Depdagri, KPU dan Bawaslu seger temui pihak Fedex dan bea cukai bandra. Gampang lakukan penyelidikan".
(whb)