Operasional 26 Bus Feeder Terminal Pulogebang Belum Optimal
Operasional 26 Bus Feeder Terminal Pulogebang Belum Optimal
A
A
A
JAKARTA - Pemprov DKI terus berupaya meningkatkan pelayanan Terminal Pulogebang, Jakarta Timur pasca soft launching akhir tahun lalu. Sebanyak 26 bus feeder yang dioperasikan di tiga terminal bantuan dinilai belum mampu menjadikan terminal pulogebang sebagai terminal percontohan.
Direktur Institut Studi Transportasi (instrans) Dharmanigtyas mengatakan, operasional 26 bus feeder dari segi pelayanan cukup membantu. Tetapi, kata dia, apabila tidak dibarengi dengan perbaikan terminal tipe A lainnya seperti Kampung Rambutan dan Kalideres, Terminal Pulogebang tidak akan bisa menjadi percontohan.
Sebab, lanjut Tyas, orang dari lebak Bulus dan sekitarnya sangat repot apabila harus menuju Pulogebang hanya untuk menggunakan bus AKAP. Akhirnya, yang terjadi muncul kebali terminal bayangan.
"Masalahnya bukan di bus Feeder, Terminal Pulogebang sangat problematik. Kalau mau operasikan bus feeder, ya harus ke pemukiman, jangan hanya di terminal bantuan. Buat penumpang satu kali perjalanan dari pemukiman ke pulogebang," kata Dharmaningtyas, kamis (2/2/2017).
Direktur Institut Studi Transportasi (instrans) Dharmanigtyas mengatakan, operasional 26 bus feeder dari segi pelayanan cukup membantu. Tetapi, kata dia, apabila tidak dibarengi dengan perbaikan terminal tipe A lainnya seperti Kampung Rambutan dan Kalideres, Terminal Pulogebang tidak akan bisa menjadi percontohan.
Sebab, lanjut Tyas, orang dari lebak Bulus dan sekitarnya sangat repot apabila harus menuju Pulogebang hanya untuk menggunakan bus AKAP. Akhirnya, yang terjadi muncul kebali terminal bayangan.
"Masalahnya bukan di bus Feeder, Terminal Pulogebang sangat problematik. Kalau mau operasikan bus feeder, ya harus ke pemukiman, jangan hanya di terminal bantuan. Buat penumpang satu kali perjalanan dari pemukiman ke pulogebang," kata Dharmaningtyas, kamis (2/2/2017).
(pur)
Explore More