Debat Cagub Kedua Dinilai Akan Terjadi Saling Serang Antar Paslon

Jum'at, 27 Januari 2017 - 04:02 WIB
Debat Cagub Kedua Dinilai...
Debat Cagub Kedua Dinilai Akan Terjadi Saling Serang Antar Paslon
A A A
JAKARTA - Debat kedua calon Gubernur DKI Jakarta digelar Jumat (27/1/2017) dengan tema birokrasi dan penataan kota akan berjalan menarik. Pasalnya, ketiga pasangan calon gubernur dipastikan akan melakukan 'serangan-serangan' terhadap lawan debatnya.

Pengamat politik UIN Jakarta, Adi Prayitno mengatakan, menghadapi debat kedua, tentu saja semua kandidat sudah mempersiapkan diri dengan matang. Bukan semata soal retorika yang harus memukau, namun juga ajang perang data yang akurat sebagai basis argumen.

Melihat debat pertama yang relatif berimbang, debat kedua akan menjadi 'ajang pembuktian' dan unjuk kebolehan para kandidat siapa yg paling layak memimpin Jakarta. "Sebab itu, saling serang, saling kritik, dan saling menegasi antar kandidat tak bisa dihindarkan," katanya, Kamis (26/1/2017).

Dalam konteks penataan kota, pasangan Ahok-Djarot tetap akan menjadi objek kritik dua calon lainnya. Sebagai incumbent, paslon no 2 ini akan terus dituding sebagai pemimpin yang tak manusiawi karna kerap melakukan penggusuran demi menata Jakarta. "Nilai-nilai humanis dicerabut atas nama keindahan," tandasnya.

Pasangan Anies-Sandi misalnya, akan menohok Ahok-Djarok karena mengabaikan faktor humanis dalam menata Jakarta. Bagi Anies, membangun dan menata Jakarta tak harus menggusur.

Jika pun menggusur harus disertai dengan cara-cara elegan seperti ada negoisasai, musyawarah, dan lainnya. "Menata Jakarta tapi juga membangun manusianya. Begitulah kira-kira jargon pasangan Anies-Sandi," tandasnya.

Begitupun dengan AHY-Sylvi yang akan menjadikan Ahok-Djarot sebagai objek kritik atas kebijakan yang tak pernah populis karena sering menggusur. Bahkan Agus-Silvy akan menegaskan bahwa dirinya tak akan melakukan penggusuran apapun jika menang sebagai gubernur DKI Jakarta.

"Bagi Agus, pemimpin Jakarta harua punya 'hati' dan tak arogan. Bahkan pasangan ini menawarkan konsep rumah apung untuk menghindari penggusuran," katanya.

Sementara soal reformasi birokrasi, Ahok-Djarot dapat bernafas lega karena sektor ini merupakan salah satu program unggulan mereka. Misalnya soal hapus pungli, memecat camat dan lurah yang tak kredibel, pelayanan satu atap, e ktp, dan seterusnya.

Meski begitu, bukan berarti Ahok-Djarot bebas kritik soal reformasi birokrasi ini. Sebagai incumbent reformasi birokrasi tetap akan menjadi titik serangan buat Ahok.

Misalnya soal tetap maraknya pungli yang terjadi di Jakarta. Sidak Jokowi beberapa waktu menjadi indikasi nyata betapa pungli masih menggurita di Jakarta. "Termasuk juga soal pemecatan lurah dan camat bukan berdasarkan kinerja, tapi lebih karena faktor 'memblelo' ke Ahok," katanya.

Di luar itu, debat kedua besok akan lebih banyak diwarnai hujan kritik dan saling serang antar kandidat. Muara kritik dan serangannya tak melulu ke Ahok, tapi akan terjadi secara diametral yang tertuju pada siapa saja.

Mirip permainan bola tiki taka, bola akan bergerak liar mencari sekecil apapun celah lawan. Pemenangnya adalah siapa yang mampu mengontrol bola dengan baik. Oleh sebab itu, kerjasama tim menjadi penting dalam konteks membendung bola liar permainan tiki taka ini.

Pengalaman debat pertama kemarin, kerjasama tim yang saling mewarnai tampak pada pasangan Ahok-Djarot. Kedua tampil sepadan tanpa ada yang mendominasi.

Soliditas tim Kedua ditempati pasangan Anies-Sandi. Debat pertama kemarin memperlihatkan sosok Anies begitu matang menguasai panggung. Kalem, tenang, dan filosofis. Itulah kelebihan Anies yang tak mampu diimbangi dengan baik oleh Sandi.

Satu-satunya kekuranngan Sandi karena KPU akan menggelar debat kedua calon gubernur DKI Jakarta pada Jumat, 27 Januari 2017. Sebuah debat yg sangat dinanti oleh seluruh insan politik tanah air. Apalagi dalam debat pertama kemarin terjadi dialektika dan 'jual beli' argumen antar pasangan calon yang menghibur.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6905 seconds (0.1#10.140)