Polda Akui Kesulitan Ungkap Pembunuhan Mahasiswi Esa Unggul

Kamis, 26 Januari 2017 - 14:05 WIB
Polda Akui Kesulitan...
Polda Akui Kesulitan Ungkap Pembunuhan Mahasiswi Esa Unggul
A A A
JAKARTA - Polda Metro Jaya mengakui kesulitan membekuk pelaku pembunuhan terhadap Tri Aryani Puspo Ningrum. Minimnya saksi dan tidak adanya CCTV menjadi penyebab sulitnya mengungkap kasus pembunuhan terhadap mahasiswi Universitas Esa Unggul tersebut.

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan mengatakan, minimnya saksi menjadi kendala dalam pengungkapan kasus kematian Arum di Kebon Jeruk tersebut."Saksi sudah delapan orang diperiksa, temannya, keluarga terdekatnya, termasuk kos-kosan di situ. Hingga kini masih belum ada titik terang," kata Hendy pada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Kamis (26/1/2017).

Hendy menjelaskan, penyidik sudah mendapat gambaran pelaku dari keterangan tetangga korban yang merupakan warga negara asing.
Saksi tersebut, sempat melihat Arum berbicara dengan seorang laki-laki pada pagi hari sebelum ditemukan meninggal di kamar kosnya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

"Saksi hanya melihat korban di depan pintu sedang mengobrol dengan lelaki. Saat kita cocokkan ciri-ciri lelaki itu ternyata bukan pacarnya. Apakah modusnya menawarkan barang dan sebagainya, masih kita dalami, kita minim saksi dan masih analisa terus," tuturnya.

Selain minimnya saksi, lanjut Hendy, tak ada pula CCTV yang menggambarkan peristiwa tersebut. Adapun CCTV milik tetangga korban, tak menyorot pada lokasi di sekitar kos-kosan korban sehingga polisi hanya bisa mencari petunjuk dari saksi-saksi.

Sekedar diketahui, Arum ditemukan tewas di kamar kosnya di Jalan H Asmat, Ujung, Perumahan Kebon Jeruk Baru, Jakarta Barat, 9 Januari 2017 lalu. Arum diduga tewas dengan dua luka tusuk di leher. Barang berharga miliknya, seperti laptop dan telepon genggam juga raib.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1135 seconds (0.1#10.140)