Sopir Angkot Tewas, Istri Yakin Suaminya Dibunuh
A
A
A
BEKASI - Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Pondok Gede, Bekasi masih menelusuri penyebab tewasnya sopir angkota K02 trayek Bekasi-Pondok Gede, Mugiyono (34). Keluarga sendiri yakin kalau korban tewas bukan karena kecelakaan tapi dianiaya.
Kanit Reskrim Polsek Pondok Gede, AKP Dimas Satya Wicaksono mengaku telah mendapat laporan dari istri korban. "Kami langsung bergerak ke TKP begitu mendapat laporan dari istri korban," katanya kepada wartawan, Rabu (25/1/2017).
Di lokasi kejadian, polisi tidak menemukan bekas kecelakaan lalu lintas sebagaimana yang disebutkan saksi.
Dimas mengaku, terkait luka pendarahan di kepala korban, pihaknya tengah mendalami hal itu dengan melibatkan tim autopsi dari RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
”Kita masih menunggu hasil autopsi, hasilnya bisa diketahui tewas karena kecelakaan atau dianiaya,” ungkapnya.
Saat ini, kata dia, pihaknya juga akan kembali mendalami keterangan pihak keluarga dan saksi atas kejadian itu. Hal itu dilakukan guna mengetahui penyebab tewasnya sopir angkot tersebut.
Istri korban, Darlisma meyakni ada penyebab lain dari kematian suaminya sejak korban meninggalkan rumah pada Senin 23 Januari 2017. Menurut dia, suaminya itu tidak diketahui keberadaanya, dan datang sudah dalam kondisi luka. ”Saya curiga bukan karena kecelakaan,” katanya.
Keluarga korban berusaha untuk menyelamatkan nyawa suaminya dengan membawa ke Klinik Mas Mitra, namun dokter merujuknya ke RSUD Kota Bekasi karena keterbatasan alat. ”Penyebab kematian suami saya harus diketahui, saya yakin ada yang aneh,” katanya.
Kanit Reskrim Polsek Pondok Gede, AKP Dimas Satya Wicaksono mengaku telah mendapat laporan dari istri korban. "Kami langsung bergerak ke TKP begitu mendapat laporan dari istri korban," katanya kepada wartawan, Rabu (25/1/2017).
Di lokasi kejadian, polisi tidak menemukan bekas kecelakaan lalu lintas sebagaimana yang disebutkan saksi.
Dimas mengaku, terkait luka pendarahan di kepala korban, pihaknya tengah mendalami hal itu dengan melibatkan tim autopsi dari RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
”Kita masih menunggu hasil autopsi, hasilnya bisa diketahui tewas karena kecelakaan atau dianiaya,” ungkapnya.
Saat ini, kata dia, pihaknya juga akan kembali mendalami keterangan pihak keluarga dan saksi atas kejadian itu. Hal itu dilakukan guna mengetahui penyebab tewasnya sopir angkot tersebut.
Istri korban, Darlisma meyakni ada penyebab lain dari kematian suaminya sejak korban meninggalkan rumah pada Senin 23 Januari 2017. Menurut dia, suaminya itu tidak diketahui keberadaanya, dan datang sudah dalam kondisi luka. ”Saya curiga bukan karena kecelakaan,” katanya.
Keluarga korban berusaha untuk menyelamatkan nyawa suaminya dengan membawa ke Klinik Mas Mitra, namun dokter merujuknya ke RSUD Kota Bekasi karena keterbatasan alat. ”Penyebab kematian suami saya harus diketahui, saya yakin ada yang aneh,” katanya.
(ysw)