Hasil Survei LSI, Ahok Kehilangan Kepercayaan Pemilih Muslim
A
A
A
JAKARTA - Lingkaran Suveri Indonesia (LSI) Denny JA menjelaskan alasan mengapa Basuki T Purnama (Ahok) dinilai paling tak mampu menjaga keberagaman di Jakarta. Salahsatunya karena Ahok telah menjadi terdakwa kasus penistaan agama yang dilakukan di Kepulauan Seribu.
Salah satu peneliti LSI, Ardian Sopa mengatakan, pertama Ahok berstatus sebagai terdakwa penista agama. Hal itulah yang membuat Ahok kehilangan kepercayaan mayoritas pemilih muslim untuk menjaga keberagaman.
"Sebanyak 65,7% pemilih muslim meyakini Ahok menista agama. Sementara hanya 22% pemilih non muslim meyakini Ahok menista agama," kata Ardian Sopa di Kantor LSI, Jakarta Timur, Selasa (24/1/2017).
Selain berstatus sebagai terdakwa dugaan penistaan agama, Ahok juga dinilai kurang berempati dengan persepsi masyarakat soal agama. "Gaya bicara Ahok kurang diplomatis membuatnya acap kali kontroversial soal agama," katanya.
Sekadar informasi, pengumpulan data dilakukan pada tanggal 5-11 Januari 2017 dengan metode multistage random sampling. Jumlah respondem 880 menggunankan wawancara tatap muka respondem dengan kuisioner. Margin of error sekitar 3,4%.
Salah satu peneliti LSI, Ardian Sopa mengatakan, pertama Ahok berstatus sebagai terdakwa penista agama. Hal itulah yang membuat Ahok kehilangan kepercayaan mayoritas pemilih muslim untuk menjaga keberagaman.
"Sebanyak 65,7% pemilih muslim meyakini Ahok menista agama. Sementara hanya 22% pemilih non muslim meyakini Ahok menista agama," kata Ardian Sopa di Kantor LSI, Jakarta Timur, Selasa (24/1/2017).
Selain berstatus sebagai terdakwa dugaan penistaan agama, Ahok juga dinilai kurang berempati dengan persepsi masyarakat soal agama. "Gaya bicara Ahok kurang diplomatis membuatnya acap kali kontroversial soal agama," katanya.
Sekadar informasi, pengumpulan data dilakukan pada tanggal 5-11 Januari 2017 dengan metode multistage random sampling. Jumlah respondem 880 menggunankan wawancara tatap muka respondem dengan kuisioner. Margin of error sekitar 3,4%.
(ysw)