Pengembangan Kota Baru Terpadu Maja Jadi Prioritas Jokowi-JK

Selasa, 24 Januari 2017 - 10:35 WIB
Pengembangan Kota Baru...
Pengembangan Kota Baru Terpadu Maja Jadi Prioritas Jokowi-JK
A A A
LEBAK - Lama digagas, Maja akan segera berbenah guna menjadi simpul baru ekonomi Provinsi Banten. Pembangunan kota baru terpadu Maja yang terletak di Lebak, Banten, memang menjadi prioritas Pemerintahan Joko Widodo- Jusuf Kalla.

Proyek yang digagas sejak 2014 lalu itu kini sudah mendekati kenyataan. Melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), pemerintah telah menyepakati percepatan pembangunan kawasan ini dengan sejumlah kepala daerah, mulai Pemerintah Provinsi Banten, Jawa Barat, Kabupaten Bekasi, Lebak, Bogor, Tangerang, dan Tangerang Selatan.

Tak hanya itu, pihak swasta seperti PT Nusa Graha Perkasa, PT Hanson International, PT Mitra Abadi, dan Perum Perumnas pun digandeng. "Kami sedang fokus di pembangunan jalan dan bendungan, sekaligus juga koordinasi terkait transportasi yang akan tersedia," ujar Kepala Subbidang Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Kementerian PUPR Raden Dadi beberapa waktu lalu.

Raden Dadi mengatakan, sejumlah pekerjaan telah dilakukan seperti halnya membuka akses jalan nasional agar bisa dilalui kendaraan. Proyek lainnya adalah membuat bendungan, dan rumah susun untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Pihaknya pun terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait pembebasan lahan karena ada beberapa yang akan dikerjakan oleh kementerian. Begitu juga dengan ketersediaan sarana transportasi yang rencananya disiapkan jalur ganda kereta api.

Hanya, untuk hal tersebut menjadi kewenangan Kementerian Perhubungan. Dia menjelaskan, pembangunan Kota Baru Maja di Lebak masuk Nawacita dan Amanat RPJMN 2015-2019, yakni pembangunan 10 kota baru publik dengan Maja, salah satunya di bagian barat. Karena itu, pemerintah pusat akan terus melakukan pemantauan sehingga target yang dicanangkan sesuai dengan harapan dan Nawacita. "Nanti, di Kota Baru Maja ini penduduknya akan lebih dari 1 juta orang, melebihi dari yang ada saat ini," katanya.

Pemerintah berencana membentuk forum monitoring pelaksanaan pengembangan Kota Baru Publik Maja. Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Rido Matari Ichwan mengatakan, itu bertujuan untuk mendorong percepatan para stakeholder dalam mengembangkan kota tersebut.

Rido mengatakan, forum monitoring tersebut bekerja untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap pengembangan Kota Baru Publik Maja. Forum juga dapat menetapkan target pelaksanaan program percepatan pembangunan infrastruktur Kota Baru Publik Maja. "Setiap pengembang biasanya menciptakan center pengembangan dengan membangun mal, taman, restoran, dan fasilitas lain," kata Rido, dilansir laman resmi Kementerian PUPR.

Dia berharap center pengembangan itu dapat dibangun secara sinergi oleh pengembang di satu lokasi tertentu. Kalau center pengembangan dapat tersinergi akan berdampak pada percepatan pengembangan itu sendiri," ujarnya.

Salah satu pengembang PT Ciputra Residence mengaku optimistis terhadap pengembangan kawasan terpadu Maja. GM Marketing PT Ciputra Residence Yance Onggo mengatakan, Citra Raya Maja yang berada di lokasi Kota Baru Publik Maja telah berhasil menjual 7.000 unit rumah dalam 11 hari di atas lahan 430 hektare.

Tingginya animo masyarakat menandakan bila Kota Baru Maja telah menjadi kota hunian bagi masyarakat pada masa mendatang. Pihaknya kembali menyiapkan hunian di atas lahan 300 hektare dengan harga Rp149 juta yang dilengkapi sarana pendidikan, kesehatan, komersial, food plaza di atas lahan 10 hektare secara terpisah.

Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendorong para stakeholder yang terlibat dalam pengembangan Kota Baru Publik Maja untuk dapat mengimplementasikan komitmennya sesuai nota kesepakatan bersama (MoU) yang telah ditandatangani pada 27 Juni 2016. Sekretaris BPIW Dadang Rukmana mengatakan, Kota Baru Publik Maja merupakan salah satu lokasi yang diprioritaskan lantaran lokasinya yang berada di antara dua Wilayah Pengembangan Strategis (WPS), yakni WPS 7 yang meliputi Jakarta-Bogor- Ciawi-Sukabumi serta WPS 9 yang meliputi Tanjung Lesung-Sukabumi-Pangandaran- Cilacap.

Selain itu, Kota Baru Publik Maja juga merupakan pesan Nawacita ketiga, yakni Membangun Indonesia dari Pinggiran dengan Memperkuat Daerah- Daerah dan Desa Dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia serta amanat rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2015-2019 melalui program pembangunan 10 kota baru publik. Dengan begitu, pengembangan Kota Baru Maja sangat bagus posisinya.

Terlebih, saat ini telah ada ultimate program Kementerian PUPR, seperti pembangunan Waduk Sindangheula dan Waduk Karian yang sedang berjalan, rel kereta api double track , Jalan Tol Serang-Panimbang, Jalan Tol Serpong-Balaraja, pembangunan jalan Pemulang- Maja, serta pembangunan rumah MBR (masyarakat berpenghasilan rendah) bersubsidi dan infrastruktur permukiman. (Teguh Mahardika/Okezone)
Pengembangan Kota Baru Terpadu Maja Jadi Prioritas Jokowi-JK
(bbk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1053 seconds (0.1#10.140)