Korban Selamat Sebut Nahkoda Kapal Abaikan Keselamatan Penumpang
A
A
A
JAKARTA - Salah satu korban selamat dalam peristiwa terbakar kapal Zahro Express di Kepulauan Seribu, Muhidin (60) mengatakan, tak ada pengecekan teknis sebelum keberangkatan.
"Tidak ada dicek apa-apa. Begitu bayar tiket Rp50ribu per orang penumpang langsung naik ke kapal," kata Muhidin di RS Polri Kramatjati, Minggu (1/1/2017).
Muhidin melanjutkan, ia dan satu orang anaknya di ruangan atas. Sementara empat orang anggota keluarga lainnya di ruangan bawah.
"Saya dan penumpang lain tidak dapat perintah dari nahkoda maupun awak kapal lain untuk menggunakan pelampung. Ya langsung aja tuh berangkat," tambahnya.
Ia pun juga tidak mengetahui perihal asuransi yang diberikan kepada para penumpang dari uang tiket itu. "Wah asuransi saya tidak tahu. Begitu naik kapal yasudah berangkat. Pas kejadian ada sekitar 70 % penumpang yang pakai (pelampung)," lanjutnya.
Muhidin mengaku khawatir atas keberadaan sang istri. Selain itu ia pun juga kehilangan sejumlah barang berharga.
"Ada uang tunai Rp5juta buat nginap itu. Sama kunci mobil dan sejumlah surat berharga. Tapi yang paling penting itu istri saya," katanya.
"Tidak ada dicek apa-apa. Begitu bayar tiket Rp50ribu per orang penumpang langsung naik ke kapal," kata Muhidin di RS Polri Kramatjati, Minggu (1/1/2017).
Muhidin melanjutkan, ia dan satu orang anaknya di ruangan atas. Sementara empat orang anggota keluarga lainnya di ruangan bawah.
"Saya dan penumpang lain tidak dapat perintah dari nahkoda maupun awak kapal lain untuk menggunakan pelampung. Ya langsung aja tuh berangkat," tambahnya.
Ia pun juga tidak mengetahui perihal asuransi yang diberikan kepada para penumpang dari uang tiket itu. "Wah asuransi saya tidak tahu. Begitu naik kapal yasudah berangkat. Pas kejadian ada sekitar 70 % penumpang yang pakai (pelampung)," lanjutnya.
Muhidin mengaku khawatir atas keberadaan sang istri. Selain itu ia pun juga kehilangan sejumlah barang berharga.
"Ada uang tunai Rp5juta buat nginap itu. Sama kunci mobil dan sejumlah surat berharga. Tapi yang paling penting itu istri saya," katanya.
(ysw)