Macet Total, Jasa Marga Berlakukan Contra Flow

Jum'at, 09 Desember 2016 - 20:22 WIB
Macet Total, Jasa Marga...
Macet Total, Jasa Marga Berlakukan Contra Flow
A A A
BEKASI - PT Jasa Marga merekayasa lalu lintas di ruas Tol Jakarta-Cikampek sepanjang tujuh kilometer. Rekayasa berupa contra flow atau melawan arus ini diberlakukan dari Kilomter 14 (Bekasi Timur) hingga kilometer 21 (Cikarang) ke arah Cikampek.

"Contra flow diberlakukan selama dua jam untuk memecah kepadatan kendaraan yang mengarah Cikampek," ujar Assistant Vice President Corporate Communication PT Jasa Marga, Dwimawan Heru Santoso di Bekasi, Jumat (9/12/2016).

Menurut dia, contra flow diberlakukan mulai pukul 13.00-15.00 WIB. Heru menjelaskan, rekayasa ini diberlakukan karena adanya lonjakan kendaraan di ruas tol itu mencapai 29% dari angka normal. Kenaikkan jumlah kendaraan itu, berkaitan dengan libur panjang Maulid Nabi SAW 2016 yang jatuh pada hari Senin 12 Desember 2016.

Untuk angka normal kendaraan yang melintas di ruas Tol Jakarta-Cikampek mencapai 77.403 kendaraan setiap harinya. Saat ini, kepadatan kendaraan terjadi dari ruas Cawang, Jakarta Timur hingga Bekasi Timur, Kota Bekasi. Bahkan, kendaraan yang mengarah ke Cikampek masih padat.

Sehingga, kata dia, pihak operator hanya memberlakukan contra flow selama dua jam karena memikirkan kendaraan yang datang dari arah Cikampek. Setiap petang, arus kendaraan yang datang dari arah Cikampek menuju Jakarta cenderung padat yang menyebabkan kemacetan panjang.

Apalagi, kepadatan kendaraan hanya sampai lintasan tol Bekasi Timur, setelahnya kondisi lalu lintas terpantau lancar. Bahkan kondisi Gerbang Tol Cikarang Utama saat ini masih normal dengan antrean kurang lebih 100 meter. "Dari Cawang hingga Bekasi Timur kepadatanya," ujarnya.

Heru memprediksi, kepadatan akan terjadi pada malam nanti, dengan proyeksi kendaraan yang meninggalkan Jakarta mencapai 11.451 kendaraan. Untuk itu, rekayasa itu dimulai dari lajur empat atau lajur cepat di kilomter 14. Pembatas jalan atau barrier di ruas itu dibuka.

Kemudian kendaraan yang mengarah ke Cikampek menggunakan lajur empat di arah sebaliknya. Di tiap sisi kanannya, terdapat kerucut lalu lintas untuk memberi tanda batasan lajur yang boleh digunakan. Contra flow itu juga dibantu oleh petugas gabungan dari Polda Metro Jaya.

Kasatlantas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol I Nengah Adiputra mengimbau bagi para pengguna jalan Tol Jakarta-Cikampek, yang mengarah ke Cikampek agar menggunakan jalur alternatif guna menghindari kepadatan di ruas jalan tol tersebut. "Kondisi ruas tol sangat cukup padat," katanya.

Untuk itu, kata dia, para pengguna jalan tol agar mencari jalur alternatif dengan keluar di pintu tol yang ada didekatnya. Jalur alternatif tersebut, pengguna jalan bisa keluar pintu tol terdekat yakni, Tol Pondok Gede Timur, Pintu Tol Jatibening, dan pintu Tol Bekasi Timur. "Pengguna yang keluar dari tol Pondok Gede dan Jatibening bisa melintasi jalur Kalimalang," ungkapnya.

Adapun bagi pengguna jalan tol yang ingin keluar tol Bekasi Timur, bisa menggunakan jalur alternatif melalui jalur kalimalang di wilayah Tambun, Kabupaten Bekasi.

Salah seorang petugas Sentral Komunikasi PT Jasa Marga cabang Jakarta-Cikampek, Sumangat menambahkan, kepadatan kendaraan juga dipicu adanya penyempitan lajur satu atau lambat di KM 17+400, Kecamatan Bekasi Timur. "Kemacetan karena ada pengerjaan LRT," katanya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6254 seconds (0.1#10.140)