Panitia Aksi 412 Mengaku Kecolongan Peserta Bawa Atribut Parpol
A
A
A
JAKARTA - Panitia penyelenggara Aksi Kita Indonesia atau aksi 412 mengaku kecolongan dengan pemakaian atribut partai politik (parpol) pada acara di Bundaran HI, Jakarta Pusat, kemarin. Panitia penyelenggara memminta maaf atas kejadian tersebut.
Salah saoerang panitia Aksi 412 pada bidang hukum Taufik Basari mengatakan, panitia meminta maaf pada publik atas adanya kekurangan saat gelaran budaya Kita Indonesiar, termasuk banyaknya peserta yang membawa atribut parpol. Namun, Taufik tekankan kegiatan tersebut bukanlah kegiatan politik praktis.
"Soal bertebarannya atribut parpol saat kegiatan berlangsung, panitia kecolongan dalam mengawasi pesertanya itu. Kami sudah imbau pada peserta dan pimpinan rombongan untuk tak bawa bendera. Tapi, ternyata masih ada yang spontan bawa dan luput dari pantauan panitia," kata Taufik pada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin (5/12/2016).
Menurut Taufik, soal pemakaian kaus berlogo parpol, panitia pun tak bisa berbuat apa-apa lantaran saat diminta untuk menanggalkan segala macam atribut parpol, peserta tak bisa melakukannya. Sebab, peserta mengaku tak membawa baju ganti.
"Soal kaus logo parpol sudah kami hindari tapi ada permintaan dari pimpinan rombongan, sulit mengganti karena mereka cuma bawa satu kaus itu. Kita juga kesulitan untuk mengidentifikasi rombongan mana. Ini kami tidak lakukan pembenaran. Tapi memang itu kekurangan," katanya.
Salah saoerang panitia Aksi 412 pada bidang hukum Taufik Basari mengatakan, panitia meminta maaf pada publik atas adanya kekurangan saat gelaran budaya Kita Indonesiar, termasuk banyaknya peserta yang membawa atribut parpol. Namun, Taufik tekankan kegiatan tersebut bukanlah kegiatan politik praktis.
"Soal bertebarannya atribut parpol saat kegiatan berlangsung, panitia kecolongan dalam mengawasi pesertanya itu. Kami sudah imbau pada peserta dan pimpinan rombongan untuk tak bawa bendera. Tapi, ternyata masih ada yang spontan bawa dan luput dari pantauan panitia," kata Taufik pada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin (5/12/2016).
Menurut Taufik, soal pemakaian kaus berlogo parpol, panitia pun tak bisa berbuat apa-apa lantaran saat diminta untuk menanggalkan segala macam atribut parpol, peserta tak bisa melakukannya. Sebab, peserta mengaku tak membawa baju ganti.
"Soal kaus logo parpol sudah kami hindari tapi ada permintaan dari pimpinan rombongan, sulit mengganti karena mereka cuma bawa satu kaus itu. Kita juga kesulitan untuk mengidentifikasi rombongan mana. Ini kami tidak lakukan pembenaran. Tapi memang itu kekurangan," katanya.
(whb)