GNPF-MUI Imbau Massa Luar Kota Tak Berjalan Kaki ke Jakarta
A
A
A
JAKARTA - Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) mengimbau, agar masyarakat yang hendak ikut Aksi Bela Islam III untuk tidak berjalan kaki dari daerahnya menuju Jakarta. Sebab, pemerintah sudah memperbolehkan bus untuk mengantar massa aksi ke Jakarta.
Wakil Ketua GNPF-MUI, Ustaz Zaitun Rasmin mengatakan, massa aksi yang berjalan kaki dari daerah tersebut menunjukkan kemurnian perjuangan umat Islam terkait kasus penistaan agama dengan tersangka Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Itu menunjukkan kemurnian perjuangan mereka rela jalan kaki, tapi sekarang sudah ada bus. Kalau bisa pakai bus saja," ujarnya setelah bertemu dengan jajaran Polda Metro Jaya di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (29/11/2016).
Menurutnya, meski masa dari daerah itu tetap bersikeras enggan menggunakan kendaraan ke Jakarta, pihaknya tidak melarangnya. Karena, memang tak ada seorang pun yang berhak melarang massa berjalan kaki. Sebab, massa aksi tersebut dinilai mempunyai semangat yang tinggi. "Yah pejalan kaki itu semangat masing-masing. Itu tidak ada yang bisa melarang," ujarnya.
Sementara itu, Wakapolda Metro Jaya Brigjen Suntana mempersilakan warga luar Jakarta untuk datang ke ibu kota mengikuti Aksi Bela Islam III, termasuk massa yang berjalan kaki. Namun, polisi tetap melakukan pengamanan terhadap massa yang datang dari berbagai daerah itu demi keselamatan bangsa dan negara.
"Jika mereka ke sini (Jakarta), kita amankan, kita kawal dari titik masuk ke Jakarta. Bahkan, kita sediakan kantong-kantong parkir juga," katanya. (Baca: Demo 2 Desember, Ribuan Warga Ciamis Jalan Kaki ke Jakarta)
Wakil Ketua GNPF-MUI, Ustaz Zaitun Rasmin mengatakan, massa aksi yang berjalan kaki dari daerah tersebut menunjukkan kemurnian perjuangan umat Islam terkait kasus penistaan agama dengan tersangka Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Itu menunjukkan kemurnian perjuangan mereka rela jalan kaki, tapi sekarang sudah ada bus. Kalau bisa pakai bus saja," ujarnya setelah bertemu dengan jajaran Polda Metro Jaya di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (29/11/2016).
Menurutnya, meski masa dari daerah itu tetap bersikeras enggan menggunakan kendaraan ke Jakarta, pihaknya tidak melarangnya. Karena, memang tak ada seorang pun yang berhak melarang massa berjalan kaki. Sebab, massa aksi tersebut dinilai mempunyai semangat yang tinggi. "Yah pejalan kaki itu semangat masing-masing. Itu tidak ada yang bisa melarang," ujarnya.
Sementara itu, Wakapolda Metro Jaya Brigjen Suntana mempersilakan warga luar Jakarta untuk datang ke ibu kota mengikuti Aksi Bela Islam III, termasuk massa yang berjalan kaki. Namun, polisi tetap melakukan pengamanan terhadap massa yang datang dari berbagai daerah itu demi keselamatan bangsa dan negara.
"Jika mereka ke sini (Jakarta), kita amankan, kita kawal dari titik masuk ke Jakarta. Bahkan, kita sediakan kantong-kantong parkir juga," katanya. (Baca: Demo 2 Desember, Ribuan Warga Ciamis Jalan Kaki ke Jakarta)
(mhd)