Jelang Demo 2 Desember, Polisi Akan Temui GNPF MUI
A
A
A
JAKARTA - Kepolisian akan menemui Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) untuk membicarakan demo 2 Desember 2016. Pertemuan itu rencananya akan membahas terkait lokasi dan jumlah massa yang akan turun pada demo tersebut.
"Pasti kami lakukan, sama seperti demo kemarin juga saya pendekatan persuasif (ke GNPF-MUI) untuk pemetaan demo, misal tempat dimana dan berapa jumlahnya," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan di Jakarta, Selasa (22/10/2016).
Kasus penistaan agama dengan tersangka Basuki T Purnama (Ahok), Iriawan meminta, masyarakat menunggu proses hukum dan tak perlu menggelar demo. Adapun menyangkut demo nanti, polisi juga sudah berkomunikasi dengan ulama dan Kiai yang ada di Jawa Timur.
Dia menambahkan, Polri akan bersikap tegas terhadap massa yang bersikap anarkis. Maka itu, kata dia, pihaknya akan melakukan pengawasan di media sosial (medsos) terkait adanya akun yang mencoba memprovokasi masyarakat.
"Adapun soal (kasus menghasut di medsos) ujaran kebencian, kami imbau masyarakat tidak terlalu direspon maksimal. Kami sedang lakukan pendalaman (terhadap akun-akun penghasut) jika ada yang melanggar tentunya pasti dilakukan penindakan," katanya.
"Pasti kami lakukan, sama seperti demo kemarin juga saya pendekatan persuasif (ke GNPF-MUI) untuk pemetaan demo, misal tempat dimana dan berapa jumlahnya," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan di Jakarta, Selasa (22/10/2016).
Kasus penistaan agama dengan tersangka Basuki T Purnama (Ahok), Iriawan meminta, masyarakat menunggu proses hukum dan tak perlu menggelar demo. Adapun menyangkut demo nanti, polisi juga sudah berkomunikasi dengan ulama dan Kiai yang ada di Jawa Timur.
Dia menambahkan, Polri akan bersikap tegas terhadap massa yang bersikap anarkis. Maka itu, kata dia, pihaknya akan melakukan pengawasan di media sosial (medsos) terkait adanya akun yang mencoba memprovokasi masyarakat.
"Adapun soal (kasus menghasut di medsos) ujaran kebencian, kami imbau masyarakat tidak terlalu direspon maksimal. Kami sedang lakukan pendalaman (terhadap akun-akun penghasut) jika ada yang melanggar tentunya pasti dilakukan penindakan," katanya.
(mhd)