Tanggul Jebol di Muara Gembong Ditutupi Karung Pasir

Senin, 14 November 2016 - 15:25 WIB
Tanggul Jebol di Muara...
Tanggul Jebol di Muara Gembong Ditutupi Karung Pasir
A A A
BEKASI - Untuk mengurangi masuknya air Sungai Citarum ke pemukiman warga, pemerintah setempat menutup tanggul yang jebol dengan karung pasir. BPBD Kabupaten Bekasi menilai, kawasan Muara Gembong yang paling parah terkena banjir.

Camat Muaragembong Fahrurrozi menambahkan, sebetulnya tanggul tersebut sedang dibangun oleh pekerja dari Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWSC) pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). ”Baru 500 meter dibangun, debit air meluap ke pemukiman,” katanya kepada wartawan, Senin (14/11/2016).

Guna meminimalisir terjangan banjir, kata dia, petugas memasang karung pasir di bagian tanggul tersebut. Hingga pukul 13.00 WIB, air sudah tidak meluap dari tanggul dan ketinggian di permukiman warga berkisar 50 centimeter. ”Banjir sudah mulai surut,” katanya.

Kepala BPBD Kabupaten Bekasi, Aspuri mengatatkan, ada lima kecamatan yang sempat diterjang banjir ketika hujan deras mengguyur wilayah setempat, Minggu 13 November 2016. Kelimanya adalah Cikarang Timur, Kedungwaringin, Pebayuran, Cabangbungin dan Muaragembong. ”Wilayah Muaragembong yang paling parah terkena dampaknya,” katanya.

Untuk itu, kata dia, pihaknya memberlakukan siaga 1 terhadap bencana banjir bagi warga Bekasi yang tinggal di pinggiran sungai Citarum. Hal itu berdasarkan fakta di lapangan dan surat dari PT Indonesia Power Unit Pembangkitan Listrik Saguling.

Dimana disebutkan, keadaan kondisi air di Bendungan Saguling hampir penuh. Kondisi Waduk Saguling telah mencapai 643,70 mdpl, dengan elevasi mencapai 643,80 mdpl. Sesuai dengan standar operasi, maka pintu spillway nomor 3 akan dibuka setinggi 1 meter dan mempengaruhi debit sungai Citarum.

Selain itu, kata dia, waspada banjir juga harus diperhatikan dari luapan kali Bekasi yang melintasi Tambun Utara, Babelan dan Sukawangi. Karena selama ini terjadi banjir disebabkan karena luapan sungai dari air kiriman karena banjir dari intensitas hujan tidak separah air kiriman.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8016 seconds (0.1#10.140)