Ini Klarifikasi Sejumlah Pihak Soal Isu Aksi 19 November
A
A
A
JAKARTA - Isu akan adanya aksi parade massa di Parkir Timur Senayan sampai Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta pada 19 November 2016 muncul di media sosial.
Tidak hanya artis Melani Soebono, sejumlah pihak pun bereaksi terhadap isu tersebut. Sejumlah pihak pun membantah ikut serta dalam kegiatan yang mencantumkan nama banyak pihak itu. (Baca: Dicatut, Artis Ini Bantah Ikut Aksi 19 November)
Adapun bantahan itu di antaranya dinyatakan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta dan Pemimpin Pusat Muhammadiyah yang menegaskan tidak pernah dihubungi panitia acara tersebut.
"Dengan ini, LBH Jakarta melakukan klarifikasi bahwa staf kami yang bernama M Isnur dan Widodo Budidarmo menyatakan tidak mengetahui dan sama sekali tidak terlibat dalam kegiatan tersebut," kata Direktur LBH Jakarta, Alghiffari Aqsa melalui laman akun facebook LBH Jakarta, Sabtu 12 November 2016.
Klarifikasi itu disampaikan LBH Jakarta menyikapi adanya pesan yang tersebar luar mengenai hasil konsolidasi untuk aksi Parade Bhinneka Tunggal Ika tanggal 19 November 2016, yang menyebutkan adanya perwakilan dari LBH Jakarta dalam kepanitiaan.
"LBH Jakarta tetap mendukung segala gerakan yang merawat Indonesia sebagai negara Bhinneka Tunggal Ika, menjalankan kehidupan bernegara secara konstitutional dan penegakkan hukum yang berkeadilan," kata Alghiffari.
Bantahan juga disampaikan Sekretariat Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah melalui akun Facebook Persyarikatan Muhammadiyah, Sabtu 12 November 2016.
"Diinformasikan bahwa Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Sekum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti tidak pernah dihubungi dan tidak tahu menahu namanya dicantumkan dalam rancangan daftar rencana Aksi Bhineka Tunggal Ika tanggal 19 November 2016 tersebut," tulis Sekretariat PP Muhammadiyah.
Tidak hanya artis Melani Soebono, sejumlah pihak pun bereaksi terhadap isu tersebut. Sejumlah pihak pun membantah ikut serta dalam kegiatan yang mencantumkan nama banyak pihak itu. (Baca: Dicatut, Artis Ini Bantah Ikut Aksi 19 November)
Adapun bantahan itu di antaranya dinyatakan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta dan Pemimpin Pusat Muhammadiyah yang menegaskan tidak pernah dihubungi panitia acara tersebut.
"Dengan ini, LBH Jakarta melakukan klarifikasi bahwa staf kami yang bernama M Isnur dan Widodo Budidarmo menyatakan tidak mengetahui dan sama sekali tidak terlibat dalam kegiatan tersebut," kata Direktur LBH Jakarta, Alghiffari Aqsa melalui laman akun facebook LBH Jakarta, Sabtu 12 November 2016.
Klarifikasi itu disampaikan LBH Jakarta menyikapi adanya pesan yang tersebar luar mengenai hasil konsolidasi untuk aksi Parade Bhinneka Tunggal Ika tanggal 19 November 2016, yang menyebutkan adanya perwakilan dari LBH Jakarta dalam kepanitiaan.
"LBH Jakarta tetap mendukung segala gerakan yang merawat Indonesia sebagai negara Bhinneka Tunggal Ika, menjalankan kehidupan bernegara secara konstitutional dan penegakkan hukum yang berkeadilan," kata Alghiffari.
Bantahan juga disampaikan Sekretariat Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah melalui akun Facebook Persyarikatan Muhammadiyah, Sabtu 12 November 2016.
"Diinformasikan bahwa Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Sekum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti tidak pernah dihubungi dan tidak tahu menahu namanya dicantumkan dalam rancangan daftar rencana Aksi Bhineka Tunggal Ika tanggal 19 November 2016 tersebut," tulis Sekretariat PP Muhammadiyah.
(dam)