HMI Dituding Jadi Provokator, KAHMI Sayangkan Pernyataan Kapolda Metro
A
A
A
JAKARTA - Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI) menyayangkan sikap Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Iriawan yang mengeluarkan pernyataan bernada provokatif dan tendensius terhadap aktivis HMI.
Sebagaimana beredar luas di sosial media, pernyataan tersebut diucapkan Iryawan di hadapan sejumlah peserta aksi damai 4 November 2016 lalu.
Anggota Presidium MN KAHMI MS Kaban mengatakan, pernyataan provokatif yang disampaikan Kapolda telah merugikan HMI secara organisatoris.
"Kita sayangkan bahasa itu keluar dari Kapolda," ujar Kaban dalam konferensi pers di Kantor MN KAHMI di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (9/11/2016).
Sementara itu, Sekretaris Jenderal MN KAHMI Subandriyo menampik tudingan bahwa kader HMI menjadi provokator dalam aksi 4 November. Subandrio mengatakan, fakta di lapangan menunjukkan bahwa aksi berlangsung damai sejak awal hingga petang. Lantas, kericuhan muncul setelah magrib.
"Tentu hal itu ada sebabnya. Kami minta kepolisian tak hanya melihat yang tampak kasat mata. Tapi juga mengkaji sebab-akibat kondisi sebelumnya," kata Subandriyo.
Lebih lanjut, Subandriyo menuturkan, pihaknya mendesak Kapolri untuk mengusut secara menyeluruh oknum polisi yang diduga melakukan provokasi terhadap massa sehingga terjadi bentrokan di penghujung aksi 4 November.
"Jika niat memprovokasi sedari awal (HMI) akan memprovokasi. Seandainya tak ada yang memprovokasi, aksi akan bubar dengan sendirinya dengan damai," kata Subandriyo.
Sebagaimana beredar luas di sosial media, pernyataan tersebut diucapkan Iryawan di hadapan sejumlah peserta aksi damai 4 November 2016 lalu.
Anggota Presidium MN KAHMI MS Kaban mengatakan, pernyataan provokatif yang disampaikan Kapolda telah merugikan HMI secara organisatoris.
"Kita sayangkan bahasa itu keluar dari Kapolda," ujar Kaban dalam konferensi pers di Kantor MN KAHMI di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (9/11/2016).
Sementara itu, Sekretaris Jenderal MN KAHMI Subandriyo menampik tudingan bahwa kader HMI menjadi provokator dalam aksi 4 November. Subandrio mengatakan, fakta di lapangan menunjukkan bahwa aksi berlangsung damai sejak awal hingga petang. Lantas, kericuhan muncul setelah magrib.
"Tentu hal itu ada sebabnya. Kami minta kepolisian tak hanya melihat yang tampak kasat mata. Tapi juga mengkaji sebab-akibat kondisi sebelumnya," kata Subandriyo.
Lebih lanjut, Subandriyo menuturkan, pihaknya mendesak Kapolri untuk mengusut secara menyeluruh oknum polisi yang diduga melakukan provokasi terhadap massa sehingga terjadi bentrokan di penghujung aksi 4 November.
"Jika niat memprovokasi sedari awal (HMI) akan memprovokasi. Seandainya tak ada yang memprovokasi, aksi akan bubar dengan sendirinya dengan damai," kata Subandriyo.
(kri)