Kasus Penistaan Agama, Pengamat Ini Nilai Jokowi Terkesan Lindungi Ahok
A
A
A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, Presiden Joko Widodo terkesan sangat melindungi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam kasus dugaan penistaan agama. Selain kasus itu, kasus lainnya pun demikian.
"Kasus Sumber Waras misalnya harus ada izin dari presiden terlebih dahulu. Berbeda dengan yang lain. Gubernur lain bersalah langsung ditangkap," kata Pangi saat dihubungi SINDOnews, Rabu (9/11/2016).
Dari situlah muncul kecurigaan masyarakat apa dibalik semua ini. Mengapa Presiden menjadi lebih membela Ahok daripada kepentingan publik. (Baca: Puisi Fadli Zon Sindir Pelindung Penista Agama)
"Saya tidak memfitnah. Cuma terkesan saja di benak publik sepertinya Ahok anak kesayangan Jokowi. sampai menemui Prabowo, undang MUI, datangi Muhammadiyah dan NU. Di benak orang presiden tidak netral tidak berdiri di atas seluruh kepentingan," lanjutnya.
Pangi menambahkan, keanehan tersebut diduga berasal dari lingkaran atau orang dekat presiden.
"Yang paling berbahaya itu inner circle di sekitar presiden. Seolah mempertinggi tempat jatuhnya presiden, sudah banyak yang tidak sesuai dengan kebangsaan. Enggak mungkin presiden ke bandara tanpa dibisiki sehingga enggak mau menemui rakyat," tutupnya.
"Kasus Sumber Waras misalnya harus ada izin dari presiden terlebih dahulu. Berbeda dengan yang lain. Gubernur lain bersalah langsung ditangkap," kata Pangi saat dihubungi SINDOnews, Rabu (9/11/2016).
Dari situlah muncul kecurigaan masyarakat apa dibalik semua ini. Mengapa Presiden menjadi lebih membela Ahok daripada kepentingan publik. (Baca: Puisi Fadli Zon Sindir Pelindung Penista Agama)
"Saya tidak memfitnah. Cuma terkesan saja di benak publik sepertinya Ahok anak kesayangan Jokowi. sampai menemui Prabowo, undang MUI, datangi Muhammadiyah dan NU. Di benak orang presiden tidak netral tidak berdiri di atas seluruh kepentingan," lanjutnya.
Pangi menambahkan, keanehan tersebut diduga berasal dari lingkaran atau orang dekat presiden.
"Yang paling berbahaya itu inner circle di sekitar presiden. Seolah mempertinggi tempat jatuhnya presiden, sudah banyak yang tidak sesuai dengan kebangsaan. Enggak mungkin presiden ke bandara tanpa dibisiki sehingga enggak mau menemui rakyat," tutupnya.
(ysw)