Kronologi Aksi Bela Islam II Versi GNPF-MUI

Minggu, 06 November 2016 - 02:01 WIB
Kronologi Aksi Bela...
Kronologi Aksi Bela Islam II Versi GNPF-MUI
A A A
JAKARTA - Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) mengeluarkan siaran persnya terkait kronologi aksi Bela Islam II di Jakarta.

Aksi Bela Islam II pada 4 November 2016 awalnya berlangsung damai meski disusupi oleh provokator yang kecewa jika berlangsung damai.

Lautan manusia menyesaki jalan-jalan protokol di jantung Ibu Kota terutama di sekitar Bundaran HI, Tugu Tani, Masjid Istiqlal, Patung Kuda hingga di depan lstana Negara.

Semua terkendali, meski hasil perundingan oleh perwakilan aksi yang dikomandoi pimpinan GNPF-MUI KH Bachtiar Nasir tidak memuaskan, karena Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak berada di lstana.

Peserta aksi bisa menahan diri dan tetap berada dalam koridor dan komando aksi damai. Jumlah massa yang ikut aksi terkait dugaan penistaan penodaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (BTP) alias Ahok begitu banyak.

Dalam aksi tersebut, terjadi insiden penembakan gas air mata. Para Habaib dan Ulama saat itu masih berada di atas panggung orasi dan terkena gas air mata.

Berikut kronologi Aksi Bela Islam II pada Jumat, 4 November 2016 versi resmi dari GNPF-MUI, di Jakarta, Sabtu (5/11/2016).

1 GNPF memberikan pengarahan terbatas kepada pengendali barisan aksi dan para orator dengan pesan yang kuat bahwa ini adalah aksi damai dan harus menunjukkan akhlaqul karimah.

2 Pimpinan GNPF bersama ulama menetapkan kesepakatan target aksi damai yang akan diperjuangkan kepada Presiden Jokowi.

3 Usai salat Jumat di Masjid Istiqlal, semua peserta barisan aksi melakukan longmarch menuju istana sesuai rute yang telah ditetapkan. Orasi di depan Istana baru dimulai setelah salat Ashar.

4 Pelaksanaan orasi berjalan lancar dengan orator bergantian dan berbagai elemen dipimpin langsung oleh Habib Rizieq Syihab (sebagai Pembina GNPF-MUI).

5 Perundingan pertama, GNPF-MUI mengutus dua orang untuk berunding dengan pemerintah yaitu, KH Bachtiar Nasir dan KH M Zaitun Razmin untuk mendatangi istana.

Hasilnya juru runding menolak melakukan perundingan karena hanya akan ditemui oleh Menko Polhukam dan beberapa menteri sebagai utusan resmi Presiden Jokowi.

6 Juru runding mendatangi istana untuk kedua kalinya namun mereka tetap menolak untuk berunding karena istana tetap menawarkan Menko Polhukam dan pejabat lainnya, sehingga Juru Runding kembali ke barisan aksi.

7 Selanjutnya Pangdam Jaya dan Kapolda Metro Jaya berinisiatif mendatangi mobil barisan aksi kemudian naik ke atas dan memberi salam hormat kepada peserta aksi.

Kedatangan mereka untuk menemui Habib Rizieq dan menawarkan agar Juru Runding bisa diterima oleh Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK).

Habib Rizieq bersedia memenuhi penawaran tersebut dengan jaminan agar Wapres JK bersedia memerintahkan Kapolri untuk menangkap BTP (Ahok) hari itu juga.

8 Kemudian Juru Runding mendatangi istana untuk ketiga kalinya. Kali ini Juru Runding diikuti juga oleh KH Misbahul Anam. Juru Runding ditemui JK dan pejabat lainnya, perundingan berjalan alot.

Hasilnya, JK memberikan jaminan akan memproses hukum BTP secara cepat, tegas, dan transparan serta minta waktu selama dua minggu untuk merealisasikannya.

9 Juru Runding kembali ke barisan aksi untuk menyampaikan hasil perundingan Perundingan terakhir ini baru selesai pukul 18.00 WIB.

Setelah disampaikan, reaksi aksi tidak bisa menerima hasil tersebut dan bersepakat untuk para peserta bermalam di depan Istana Negara.

10 KH Arifin Ilham dengan inisiatif sendiri berusaha bernegosiasi langsung menemui Wapres JK.

11 Kericuhan kecil sebenarnya sudah mulai terjadi sebelum rombongan mobil komando tiba, antara massa yang terprovokasi dengan barikade polisi.

Agar tidak terjadi bentrok, maka Laskar FPI menjadi pagar pembatas antara massa tersebut dengan barikade polisi, tak lama setelah azan isya berkumandang, petugas keamanan secara tiba-tiba melakukan tindakan fisik merangsek dan mendorong untuk membubarkan barisan aksi secara paksa dengan menembakkan gas air mata dan menembakkan peluru karet.

KH Arifin Ilham yang masih berada di istana bersaksi bahwa, Wapres JK, Menko Polhukam, dan Kapolri memberikan reaksi marah atas kecerobohan petugas keamanan tersebut.

12 Berkali-kali Kapolri dan Panglima TNI memerintahkan aparat untuk berhenti menembak massa lewat pengeras suara, namun tak digubris oleh pasukan polisi, bahkan pasukan motor polisi berputar-putar di kerumunan massa sehingga ada yang tertabrak dan tergilas.

13 Kejadian tersebut telah memakan satu meninggal dunia atas nama Bapak Syahrie Oemar (65) warga Curug, Tangerang, Banten. Puluhan korban terluka akibat tembakan peluru karet, tertabrak motor polisi, dan gas air mata.

14 Barisan Aksi Bela lslam II akhirnya bergerak menginap di pagar luar Gedung MPR/DPR RI, pada Pukul 03.00 WIB dinihari, delegasi GNPF diterima oleh Ketua MPR, Ketua dan Anggota Komisi III DPR, dan Ketua MKD DPR, setelah beberapa kali berunding.

Keamanan Gedung MPR/DPR diambil alih oleh Panglima TNI dan Kapolri yang akan menggusur massa yang menginap di luar pagar Gedung MPR/DPR.

15 Komisi III DPR kemudian memberikan jaminan akan menekan pemerintah pusat untuk memenuhi janjinya di depan massa Aksi Bela Islam II.

16 Pada pukul 04.05 WIB tanggal 5 Nov 2016 secara resmi GNPF MUI membubarkan aksi yang ditutup oleh Ketua GNPF Ustadz Bachtiar Nasir.

"Alhamdulillah aksi damai berlangsung dengan maksimal meski ditekan, ditembaki, dan dipukuli. Tapi kita bersabar dan tidak membalas, tidak melawan, karena niat awal kita adalah aksi damai".

Sementara Habib Rizieq Syihab menegaskan, sebenarnya kita bisa saja melawan, perang, tapi kita ini aksi damai, kita tidak boleh diadu domba melawan polisi dan TNI karena mereka saudara kita, fokus pada kasus penistaan Alquran oleh Ahok.

"Jargon aksi samai kami ketika dibenturkan dengan aparat keamanan adalah melawan dengan tanpa melakukan perlawanan. Meskipun dalam tekanan yang sangat represif, komando kami hanyalah, jangan melawan, diam di tempat, jangan maju. Ingatlah Allah SWT yang senantiasa menjaga kesucian Alquran dan jangan ada yang menistakannya".

Jakarta, Sabtu 5 November 2016

Pimpinan GNPF-MUI

Habib Rizieq Syihab (Pembina)
KH Bachtiar Nasir (Ketua)
KH Muhammad Zaitun Razmin (Wakil Ketua)
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1090 seconds (0.1#10.140)