Tak Bisa Bertemu Jokowi, Wiranto Minta Para Pendemo Ikhlas
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto akhirnya menemui para pendemo yang diwakili oleh Juru Bicara Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) Bachtiar Nasir. Meskipun tidak bisa bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi), dia meminta para pendemo dapat menerima karena dirinya telah mewakili pemerintah untuk mendengarkan aspirasi mereka.
Wiranto berharap, ada titik temu antara pemerintah dan pendemo. Karena baginya, yang terpenting adalah aspirasi yang disampaikan oleh para pendemo tersebut disampaikan kepada Presiden Jokowi.
"Saya harapkan ada titik temu, karena kita tidak menang-menangan tidak perlu ngotot-ngototan yang penting komunikasi itu ada antara pengunjuk rasa yang akan menyampaikan aspirasi dan yang perlu kan itu," ujarnya di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (4/11/2016).
Menurutnya, para pendemo tidak bisa menekan pemerintah dengan ngotot meminta untuk bertemu dengan Jokowi. Apalagi, pemerintah pun telah memberikan kesempatan kepada mereka untuk berunjuk rasa dan menyampaikan pendapat di muka umum.
"Dan sekarang sedang berproses. Sebenarnya tidak boleh ada tekanan-tekanan," imbuh dia.
Politikus Partai Hanura ini menilai, jika pemerintah telah mengutus perwakilan resmi dan sah untuk menerima aspirasi tersebut, maka sudah selayaknya para pendemo ikhlas dan menerimanya.
"Harusnya dari pihak sana juga dengan ikhlas menyampaikan itu kepada saya. Soal nanti keputusannya gimana kan ada satu proses. Jadi kita tunggu dengan sabar lagi," tandasnya.
Wiranto berharap, ada titik temu antara pemerintah dan pendemo. Karena baginya, yang terpenting adalah aspirasi yang disampaikan oleh para pendemo tersebut disampaikan kepada Presiden Jokowi.
"Saya harapkan ada titik temu, karena kita tidak menang-menangan tidak perlu ngotot-ngototan yang penting komunikasi itu ada antara pengunjuk rasa yang akan menyampaikan aspirasi dan yang perlu kan itu," ujarnya di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (4/11/2016).
Menurutnya, para pendemo tidak bisa menekan pemerintah dengan ngotot meminta untuk bertemu dengan Jokowi. Apalagi, pemerintah pun telah memberikan kesempatan kepada mereka untuk berunjuk rasa dan menyampaikan pendapat di muka umum.
"Dan sekarang sedang berproses. Sebenarnya tidak boleh ada tekanan-tekanan," imbuh dia.
Politikus Partai Hanura ini menilai, jika pemerintah telah mengutus perwakilan resmi dan sah untuk menerima aspirasi tersebut, maka sudah selayaknya para pendemo ikhlas dan menerimanya.
"Harusnya dari pihak sana juga dengan ikhlas menyampaikan itu kepada saya. Soal nanti keputusannya gimana kan ada satu proses. Jadi kita tunggu dengan sabar lagi," tandasnya.
(kri)