Demo 4 November, Demokrat Pinta Kader Tak Gunakan Atribut Partai
A
A
A
JAKARTA - Partai Demokrat (PD) meminta para kadernya yang ikut aksi demonstrasi pada 4 November besok tidak menggunakan atribut atau simbol partai. Demonstrasi yang dilakukan oleh beberapa elemen organisasi masyarakat (ormas) Islam tersebut diharap tidak anarkis.
Ketua DPD PD DKI, Nachrowi Ramli mengatakan, sesuai dengan intruksi Ketua Umum PD, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), kader partai yang mengikuti aksi demonstrasi kasus dugaan penistaan agama yang diduga dilakukan Cagub DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dilarang menggunakan atribut atau simbol-simbol partai. Namun dia membantah bila PD mendukung aksi demonstrasi tersebut.
"Apabila ada kader yang ikut berdemonstrasi, itu atas nama pribadi bukan nama partai, dan itu adalah hak masing-masing," kata Nachrowi di Jakarta, Kamis (3/11/2016).
Pria yang disapa Nara ini menjelaskan, di alam demokrasi aksi demonstrasi oleh masyarakat serta elemen-elemen organisasi kemasyarakat merupakan dinamika yang harus dicermati secara positif oleh semua pihak di tanah air.
Namun, mantan kepala lembaga sandi negara ini mengimbau, agar massa yang akan turun menggelar aksi diperkirakan berjumlah 500.000 orang itu tidak melakukan hal-hal yang menjurus pada anarkisme dan merusak nilai-nilai kebhinekaan serta ketatanegaraan yang sudah terbangun puluhan tahun di tanah Indonesia.
"Anak bangsa harus pula menjaga nilai-nilai kebangsaan yang selama ini kita junjung tinggi," ungkapnya.
Selain itu, ketua tim kampanye pasangan cagub Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni ini pun menyinggung tentang adanya rumor yang menyebutkan, partainya di balik aksi massa yang melibatkan 500 ribu massa umat Islam itu. Nara membantah keras isu tersebut, sebab PD tidak sedikit pun mengetahui rencana tersebut.
"Tidak ada kami menggerakan massa atau pun membiayai aksi demo itu. Bagi kami yang terpenting penegakan hukum harus berjalan sesuai dengan koridornya," tegasnya.
Ketua DPD PD DKI, Nachrowi Ramli mengatakan, sesuai dengan intruksi Ketua Umum PD, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), kader partai yang mengikuti aksi demonstrasi kasus dugaan penistaan agama yang diduga dilakukan Cagub DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dilarang menggunakan atribut atau simbol-simbol partai. Namun dia membantah bila PD mendukung aksi demonstrasi tersebut.
"Apabila ada kader yang ikut berdemonstrasi, itu atas nama pribadi bukan nama partai, dan itu adalah hak masing-masing," kata Nachrowi di Jakarta, Kamis (3/11/2016).
Pria yang disapa Nara ini menjelaskan, di alam demokrasi aksi demonstrasi oleh masyarakat serta elemen-elemen organisasi kemasyarakat merupakan dinamika yang harus dicermati secara positif oleh semua pihak di tanah air.
Namun, mantan kepala lembaga sandi negara ini mengimbau, agar massa yang akan turun menggelar aksi diperkirakan berjumlah 500.000 orang itu tidak melakukan hal-hal yang menjurus pada anarkisme dan merusak nilai-nilai kebhinekaan serta ketatanegaraan yang sudah terbangun puluhan tahun di tanah Indonesia.
"Anak bangsa harus pula menjaga nilai-nilai kebangsaan yang selama ini kita junjung tinggi," ungkapnya.
Selain itu, ketua tim kampanye pasangan cagub Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni ini pun menyinggung tentang adanya rumor yang menyebutkan, partainya di balik aksi massa yang melibatkan 500 ribu massa umat Islam itu. Nara membantah keras isu tersebut, sebab PD tidak sedikit pun mengetahui rencana tersebut.
"Tidak ada kami menggerakan massa atau pun membiayai aksi demo itu. Bagi kami yang terpenting penegakan hukum harus berjalan sesuai dengan koridornya," tegasnya.
(mhd)